JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kopi Indonesia terlihat kian maju dari tahun ke tahun. Kedai kopi semakin bertambah, profesi barista yang digemari banyak orang, hingga minum kopi sebagai kebiasaan.
Menurut data yang disampaikan Founder Adena Coffee bernama Abytar, total 9.000 coffee shop diperkirakan tersebar di Indonesia pada 2028 mendatang.
Ada peningkatan lebih dari setengah jumlah coffee shop di Indonesia yang tercatat sebanyak 4.000-an gerai pada 2023 lalu.
Eksistensi kopi Indonesia juga sudah lama dilirik negara lain. Namun, kali ini, kopi dibawa banyak masyarkat Indonesia untuk menunjukkan kualitas rasa dan aromanya.
Harapan industri kopi Indonesia di kancah dunia
Masih ada tugas baru, harapan dari pemerintah untuk memajukan industri kopi Indonesia di kancah dunia, seperti berikut ini.
1. Buat ragam seduhan kopi
Odo berharap, kopi Indonesia bisa membuat seduhan untuk dikenalkan ke luar negeri, layaknya cappucinno dan americano yang sudah populer di dunia.
"Harapannya adalah kita sebagai bangsa, bisa membuat inovasi menyeduh kopi, bukan sekadar menyeduh kopi, tetapi juga mengekspor cara membuatnya," jelas Odo dalam konferensi pers Amsterdam Coffee Festival 2024 di Jakarta, Rabu (20/3/2024).
2. Mengenalkan padanan kopi
Selanjutnya, ia berharap kopi indonesia bisa dipadukan dengan makanan tradisional Indonesia.
"Lihat beberapa negara, seperti Inggris, ketika mau mencoba kopi, dicocokan dengan kue-kue sebagai paket yang dijual," ujar dia.
Cara menikmati kopi akan membantu menambah nilai kopi yang disajikan, sekaligus mengenalkan makanan Indonesia.
3. Transparasi pengolahan kopi
Menurut Odo, perlu ada traceability yang jelas apabila penjualan kopi Indonesia terus meningkat.
Sebab, langkah ini dapat membantu menaikkan harga jual dan membantu perekonomian petani kopi.
"Seperti yang kita lihat contoh di Ghana, penjual dari kopi-kopi kakao harus ditambah 10 persen sehingga dampak ekonominya langsung terasa bagi petani," kata Odo.
https://www.kompas.com/food/read/2024/03/22/163100375/3-harapan-pemerintah-untuk-kemajuan-kopi-indonesia-tak-sekadar-ekspor