Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tantangan Bisnis Restoran Indonesia di Tengah Era Modern

KOMPAS.com - Konsep kafe dan restoran kekinian banyak digunakan beberapa tahun belakangan, bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Desain bangunannya dibuat sedemikian modern, menyesuaikan target konsumen yang menyasar anak muda.

Menu makanan dan minumannya pun demikian. Jenis dan bentuknya nampak menarik perhatian dan menggugah selera.

Javatoscana Garden Resto & Cafe menawarkan pengalaman sedikit berbeda. Berdiri pada tahun yang sama ketika pandemi dimulai, konsep makanannya justru tradisional.

Anis Yulita, manajer Javatoscana Garden Resto & Cafe, mengatakan bahwa secara konsep, bisnis yang dikelolanya mengusung tema campuran Jawa dan Italia.

Berbagai menu makanan dari Jawa dan Italia dihadirkan.

Namun, tetap dinominasi sajian tradisional, begitu juga dengan konsep bangunannya yang terasa asri.

Menurut Anis, ada beberapa tantangan yang mesti dihadapinya ketika menghadirkan kafe resto tradisional di tengah pandemi dan banyaknya kafe modern, seperti berikut ini.

  • Cara Ampuh Pertahankan Kuliner Tradisional, Libatkan Generasi Muda
  • Resep Kue Bugis Ketan Hitam, Kue Kukus Tradisional yang Kenyal
  • Mengenal Javara, Merek Bahan Pangan Tradisional yang Mendunia

1. Menjaga filosofi

Kafe resto tradisional ini dirancang dengan konsep bangunan dan menu khusus yang memiliki filosofi tersendiri.

Anis bercerita, pemilihan kursi-meja kayu hingga dinding dari susunan bata dan batu pun memiliki arti tersendiri.

Bangunannya nampak estetis dan memiliki nilai. Ingin menghadirkan kesan nyaman seperti di rumah.

"Secara filosofi, perpaduan batu dan bata di dinding ini melambangkan kesederhanaan, kerendahan hati. Kami berharap, orang yang datang ke sini bisa menikmati suasana hangat," jelas Anis.

Javatoscana Garden Resto & Cafe secara spesifik mengunggulkan menu mangut manyung dan mangut pari.

Sajian mangut tersebut berasal dari Jawa Tengah. Populer di Jawa, Anis inginnya mengenalkan menu ini ke lebih banyak orang di Indonesia.

Ia melihat, belum banyak yang mengenal mangut, khususnya di luar pulau Jawa.

"Kalau rendang semua sudah pasti kenal karena sudah diangkat dari dulu. Mangut ini juga makanan daerah yang perlu kami angkat. Harapannya, mangut bisa terkenal," ujar Anis saat ditemui Kompas.com di Javatoscana Garden Resto & Cafe, Selasa (24/10/2023).

Pemilihan bahan makanan untuk membuat sajian tradisional sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hidangan lainnya.

Hal ini sudah ditentukan dari awal berdiri, bagaimana standar kualitas bahan makanan yang digunakan di restoran.

Itu sebabnya, tidak mudah mengganti bahan makanan sembarangan di saat sudah memiliki tamu loyal.

"Kalaupun diganti, bahan makanannya harus benar-benar sesuai dengan yang dibuat dari awal, tidak bisa diganti sembarangan untuk menu makanan lama," kata Anis.

4. Menjaga kualitas makanan

Kualitas makanan bergantung pada bahan makanannya. Untuk itu, menurut Anis, menyesuaikan alur pemakaian bahan makanan sangat penting dalam menjaga kualitas sajian.

Ia menggunakan konsep first in first out (FIFO) untuk mengatur bahan makanan yang harus diolah pertama atau masih bisa digunakan belakangan.

  • 4 Warung Minuman Herbal di Yogyakarta, Ada Tradisional dan Modern
  • 5 Resep Carabikang Mekar Merekah, Jajanan Tradisional untuk Jualan
  • Resep Kue Ku, Kue Tradisional Bentuk Cangkang Kura-kura

https://www.kompas.com/food/read/2023/10/29/150300475/4-tantangan-bisnis-restoran-indonesia-di-tengah-era-modern

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke