Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal SABA, Usaha Bumbu Masak Instan yang Produksi 40.000 Kemasan Per Bulan

KOMPAS.com - Lele asap menjadi makanan pertama yang dijual PT. Sabana Barokah (SABA) saat berdiri pada 2011 lalu.

Bersama Rachmadi Nugraha, sepasang suami istri, yakni Sony Mayuvi dan Ade Marselena, kemudian membuat produk terbaru berupa bumbu masak instan pada 2016.

Enam tahun berselang, SABA kini menawarkan 14 variasi pilihan bumbu basah kemasan siap pakai.

Pilihan bumbu siap pakai SABA adalah rendang, gulai, soto ayam, opor kuning, semur, ikan gulai, opor putih, nasi goreng, rawon, soto padang, asam padeh, ayam bakar, ayam goreng, dan sop daging.

Head marketing PT. Sabana Barokah Agna Charissa menyampaikan, jumlah produksi bumbu basah kemasan milik SABA mencapai puluhan ribu per minggu.

"Per minggu itu produksi 10.000-12.000, sebulan 40.000 kemasan total dari semua varian," ujar Agna saat ditemui Kompas.com, Jumat (9/9/2022).

Puluhan ribu bumbu masak instan diproduksi di sebuah pabrik rumahan di kawasan Cimanggis, Jawa Barat. Harganya sama rata untuk setiap varian berisi 40 gram, yakni Rp 7.000 per kemasan.

SABA melibatkan para ibu rumah tangga sekitar untuk memproduksi bumbu basah kemasan ini.

"Sebagian tim produksi kami adalah ibu-ibu warga sekitar yang merupakan tulang punggung keluarga. Kami mau kasih kesempatan memperbaiki ekonomi keluarga," ungkapnya.

Usai diproduksi setiap hari, bumbu basah instan SABA kemudian dikirim ke beberapa tempat penjualan, mulai dari toko sayur hingga supermarket di Jabodetabek.

SABA juga melayani pengiriman ke seluruh Indonesia melalui pemesanan online di beberapa market place.

  • 3 Cara Gunakan Bumbu Kemasan agar Hasil Masakan Umami
  • Apa Perlu Tambah Penyedap Bila Menggunakan Bumbu Kemasan?

Bebas pengawet hingga Halal MUI

Agna menyampaikan, salah satu keunggulan bumbu masak kemasan SABA adalah bebas pengawet dan penyedap.

"Pakai bahan berkualitas, belanja bahannya benar- benar yang segar dan digiling langsung. Jadi kedaluwarsanya sampai 17 bulan," katanya.

Kunci ketahanan bumbu basah kemasan SABA terletak pada dua hal, yakni tingginya kadar garam dan kemasan modern.

Tak hanya awet tanpa bahan tambahan, bumbu basah kemasan SABA juga sudah lulus sertifikasi Halal MUI sejak 2017.

Produk bumbu masak siap pakai ini pun sudah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Republik Indonesia sehingga aman dikonsumsi.

Penghargaan dan rencana ekspor

SABA telah menerima sejumlah penghargaan pada 2021 lalu, di antaranya adalah 40 besar Indonesia Food Innovation, 15 besar FoodStartUp Indonesia, serta terpilih mengikuti Dubai World Expo 2021.

Melalui penghargaan tersebut, Agna menyampaikan, SABA tidak akan berhenti membuat inovasi produk makanan ke depannya.

Rencana terdekatnya kini adalah mengurus sertifikat untuk mengekspor bumbu basah kemasan SABA ke negara lain.

"Karena ada permintaannya, pengin ekspor bumbunya. Jadi nanti (bumbunya) bakal disesuaikan dengan lidah mereka," ungkap Agna.

Selain bumbu masak siap pakai, SABA juga memiliki produk lain, yakni bawang goreng, frozen food, dan sambal rumahan.

Harga bawang goreng per kemasan 50 gram adalah Rp 22.000, sementara sambal rumahan dijual Rp 50.000, serta pilihan frozen food berupa ayam serundeng, dendeng balado, perkedel jagung, dan rendang daging sapi harganya berkisar Rp 30.000-Rp 97.000.

Produk SABA bisa dibeli melalui Instagram @sabalezatalami, beberapa market place, serta WhatsApp di 0821 2212 5278.

https://www.kompas.com/food/read/2022/09/26/170400875/mengenal-saba-usaha-bumbu-masak-instan-yang-produksi-40000-kemasan-per

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke