Menikmati Kuliner Korea Halal dan Otentik di Benhil, Jakarta Pusat

KOMPAS.com - Demam Korea Selatan telah melanda Tanah Air, termasuk dalam hal kuliner, di samping drama dan musik.

Penggemar makanan Korea Selatan di Indonesia pun terus bertambah. Tak heran jika kafe atau restoran yang menyajikan kuliner khas Negeri Ginseng juga mulai menjamur di Indonesia, terutama di kota besar.

Salah satu restoran Korea dengan rasa yang otentik tetapi sesuai selera orang Indonesia dan halal, bisa ditemukan di Warung Korea Pop.

Aneka kuliner khas Korea seperti bibimbap, jjajangmyeon, ramyun, kimchie jjigae, tteokpokki, hingga haemul jjamppong tersedia di Warung Korea Pop.

"Kami ingin membuat sebuah tempat yang menyajikan makanan Korea dengan cita rasa enak dan juga nyaman untuk pelanggan kami, dimana mereka dapat makan sambil menikmati lagu-lagu K-pop," ujar Operasional Officer Warung Korea Pop, Noviana Lusia saat ditemui Kompas.com, Minggu (25/07/2022).

Menurutnya, belum banyak restoran Korea yang sesuai dengan selera orang Indonesia tetapi tetap memiliki rasa Korea yang otentik.

"Di sisi lain juga (makanannya) halal dengan harga yang terjangkau," imbuh Novi. 

Warung Korea Pop berada di Jalan Bendungan Jatiluhur Nomor 10, Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jam bukanya adalah setiap hari, pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. 

Saat Kompas.com pertama kali mencicipi hidangan di Warung Pop Korea, Minggu (24/07/2022), rasanya tak mengecewakan.

Salah satu hidangan bernama Bulgogi Set, tertata apik dan lengkap. Isinya terdiri dari semangkuk kecil nasi, dengan beberapa lauk pelengkap yang dipisah dalam wadah berbeda.

Ada kimchi, daging sapi iris bulgogi dengan bawang, japchae, serta ayam yang dilumuri saus gochujang.

Kimchi merupakan makanan tradisional Korea berupa hasil fermentasi sayur yang diberi bumbu.

Bagi orang Korea Selatan, kimchi menjadi pelengkap dan biasa dimakan bersama hidangan utama.

Kimchi di Warung Korea Pop memiliki rasa tidak terlalu asam sehingga mudah diterima di lidah. 

Sawi putih yang tersaji juga segar, sehingga cocok menjadi penyeimbang saat disantap bersama hidangan utama yang manis dan asin.

Rasa saus gochujang pada ayam goreng pun memiliki perpaduan manis dan sedikit pedas yang terasa pas. Nampaknya, sajian di restoran ini sudah disesuaikan dengan selera lokal. 

"Warung Korea Pop (memang) memiliki rasa sedikit adaptasi dengan selera masyarakat lokal," terang Novi.

Selain Bulgogi Set, menu lain yang tersedia seperti Bulgogi Bibimbap dan Chicken Ramyeon juga disajikan secara lengkap.

Bulgogi Bibimbap, misalnya, terdiri dari satu mangkuk besar berisi nasi dilengkapi irisan sayuran seperti wortel, lobak, taoge, telur, dan daging bulgogi. Tak lupa, ada pelengkap yakni kimchi dan sup tofu.

Makanan berat di Warung Korea Pop harganya mulai dari Rp 42.000. Makanan ringan seperti odeng mulai Rp 10.000, es krim korea mulai Rp 18.000, dan aneka minuman mulai Rp 8.000 untuk ocha dan air putih. 

Novi mengungkapkan, menu makanan utama yang menjadi rekomendasi di tempat tersebut di antaranya Cheese dakgalbi, Bulgogi Set, Sundubu Jjigae, Bulgogi Bibimbap, dan Dakgalbi set. 

K-pop Gimbab, Tteok-bokki, dan Odeng juga menjadi menu makanan ringan yang direkomendasikan. Sementara, kata Novi, menu favorit para pengunjung adalah Cheese Dakgalbi.

Sesuai nama dan konsep yang diangkat, Warung Korea Pop memiliki interior dan dekorasi ruangan yang bernuansa Korean Pop atau Kpop.

Mulai dari dinding yang dipenuhi poster idola Korea sejak generasi awal Kpop masuk ke Indonesia, hingga grup musik generasi terbaru. Beberapa di antaranya adalah EXO, SNSD, BTS, Twice, dan Aespa. 

Ada juga standee atau standing figure salah satu anggota boygroup BTS di salah satu sudut ruangan.

Persis di sampingnya, terdapat rak berisi deretan boneka lucu yang mengenakan hanbok, baju tradisional Korea Selatan. 

Tak ketinggalan, aneka pernak-pernik atau merchandise dari para idola Kpop mulai dari lightstick hingga album terpajang rapi di dalam rak khusus. 

Suasana ala Kpop pun semakin terasa, lantaran televisi berukuran besar tak henti menayangkan musik Kpop. Selain itu, para pelayan akan menyapa pengunjung yang keluar dan masuk dengan sapaan berbahasa Korea.