Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15 Dessert Khas Imlek, Ada Kue Ku dan Onde-onde

KOMPAS.com - Beraneka ragam dessert dan snack disajikan saat perayaan tahun baru Imlek. Rata-rata camilan yang dihidangkan rasanya manis.  

Dalam budaya Tionghoa, camilan manis merupakan lambang kehidupan yang manis. Tak sedikit pula yang percaya bahwa dessert tertentu merupakan simbol keberuntungan dan rezeki yang lancar. 

Umumnya, camilan ini disajikan sebagai makanan penutup saat makan malam, serta dihidangkan ketika ada tamu yang datang. 

Waktu penyajiannya mulai dari hari raya Imlek tiba hingga perayaan hari ke-15 atau saat Cap Go Meh. Berikut ragam dessert yang kerap disajikan saat tahun baru Imlek.

Kue ku merupakan salah satu kue tradisional masyarakat Tionghoa yang terbuat dari tepung ketan dan berisi kacang hijau. Kue ini memiliki bentuk yang unik, seperti cangkang kura-kura. 

Umumnya kue ku berwarna merah terang yang merupakan lambang kemakmuran. Biasanya kue ku dicetak dengan ukuran gambar atau huruf lambang keberuntungan. 

2. Onde-onde

Camilan khas Imlek yang satu ini sebetulnya hampir selalu di toko roti atau pasar tradisional. Walau begitu, ini merupakan camilan populer selama perayaan Imlek.

Onde-onde terbuat dari tepung ketang yang diisi dengan pasta kacang merah. Lalu digulung dengan biji wijen putih dan digoreng. Teksturnya renyah di luar dan lembut di dalamnya. 

Kue keranjang diyakini sebagai hidangan yang membawa keberutungan. Layaknya pisang, kue kue keranjang dapat dimasak menjadi beragam olahan, mulai dari kolak hingga digoreng tepung.

Rasanya yang manis mengibaratkan bahwa seseorang harus berperilaku dan bertutu kata manis supaya dapat saling menguatkan.

Sedang, teksturnya yang lengket memiliki arti sebagai keluarga yang tak terpisahkan. 

4. Sup kacang merah manis

Sup kacang merah merupakan simbol kebahagian yang kuat dalam keluarga Tionghoa. Hidangan ini terbuat dari kacang merah sebagai bahan utamanya.

Biasanya ditambahkan dengan biji teratai dan kulit jeruk keprok kering untuk menambah variasi tekstur dan rasa pada supnya. 

5. Puding nasi delapan jenis (eight treasure rice pudding)

Hidangan penutup ini terbuat dari puding beras yang disajikan dengan selapan buah yang berbeda serta didekorasi sedemikian rupa supaya cantik tampilannya. 

Dalam budaya Tionghoa, angkat delapan dianggap sebagai angka ajaib yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

Oleh karenanya, dibuatlah puding ini supaya simbolis dari angka delapan ini dapat tercapai. 

Kue mangkuk ini sebetulnya ialah kue apem, hanya saja di masyarakat Tionghoa apem biasa dibentuk seperti mangkuk. 

Kue yang berbahan dasar tepung beras ini umumnya diletakkan di bagian paling atas saat menyusun kue keranjang.

Hidangannya pun dibuat berwarna-warni agar makin kental dengan perayaan Imlek.

Konon, semakin banyak kelopak kue mangkuk yang dimakan, makin beruntung pula kamu di tahun berikutnya. 

7. Kue bulan (moon cake)

Selain disajikan saat perayaan Festival Musim Gugur, beberapa keluarga Tionghoa juga menyajikan kue bulan saat Tahun Baru Imlek.

Kue ini merupakan salah satu jenis pia yang berbentuk bulan dan berisi pasta pasta kacang merah. Umumnya kue ini dicetak dengan cetakan aksara Tionghoa yang berarti panjang umur atau harmoni. 

Kimkit atau kumquat adalah jeruk berukuran kecil yang dilambangkan sebagai kemakmuran di tahun mendatang. 

Buah ini merupakan salah satu buah populer yang disajikan saat perayaan Imlek, selain jeruk ponkam. 

Jika biasanya jeruk ponkam dimakan langsung, berbeda dengan jeruk kimkit.

Jeruk kimkit justru diawetkan terlebih dulu. Kemudian yang disajikan di atas meja ialah preserved kumquats atau manisan jeruk kimkit. 

9. Kue lapis 

Dalam budaya Tionghoa, lapis legit merupakan simbol kemakmuran atau keberuntungan yang berlapis. 

Proses pembuatannya yang bertahan melambangkan perjalanan hidup yang terus melangkah. Setelah matang, kue ini mengeluarkan rasa legit yang mewah.

Konon, ini diibaratkan sebagai pencapaian hasil dari hasil periha payah. 

Kacang lima rempah merupakan simbol panjang umur masyarakat Tionghoa.

Kacang dilapisi dengan campuran sirup gula merah, sirup jagung, dan bubuk ngohiong atau bubuk lima rempah.

Penggunaan rempah tersebut untuk menghasilkan rasa kacang yang manis dan gurih. 


11. Kue moho (hwat kwee) 

Kue mohon atau hwat kwee adalah kue tradisional yang wajib hadir di meja makan keluarga Tionghoa saat perayaan Imlek. 

Bentuk kue ini sama dengan kue mangkuk, tetapi bahannya berbeda. Kue mangkuk terbuat dari tepung beras, sedang kue moho terbuat dari tepung terigu serbaguna.

Proses pembuatannya cukup sedikit lebih rumit daripada kue mangkuk karena harus memalui dua tahap pengukusan. Bahkan ada pantangan yang harus diikuti saat membuat kue ini. 

Misalnya saja, wanita yang sedang haid tidak boleh ikut membuatnya karena dianggap sedang tidak bersih. Namun kini peran kue moho mulai tergantikan dengan kue mangkuk. 

Barangkali karena kue mangkuk lebih cepat proses membuatnya. 

Selain perayaan Idulfitri, kue semprit juga kerap disajikan saat Tahun Baru Imlek. Menurut masyarakat Tionghoa, tak lengkap rasanya jika Imlek tidak ada kue kering. 

Karena cukup mudah dibuat, kue semprit ini banyak disajikan keluarga Tionghoa di meja mereka sebagai suguhan untuk tamu yang datang.

Tak jarang, kue semprit juga dijadikan bingkisan untuk dikirim ke kerabat dan saudara. 

13. Kue semprong 

Sama seperti kue semprit, semprong juga kerap hadir di perayaan Tahun Baru Imlek. Warna keemasan kue semprong dianggap sebagai simbol kemakmuran oleh masyarakat Tionghoa. 

Saat membuatnya, kamu dapat sambil memanjatkan doa supaya doa yang sudah dibungkus dapat cepat terkabul. 

Ronde atau kue tang yuan merupakan makanan ringan berbentuk bulat yang terbuat dari tepung ketang yang disajikan bersama dengan kuah jahe hangat.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa ronde merupakan perekat dan penghangat hubungan keluarga. Nikmatilah ronde selagi hangat agar lebih nikmat rasanya. 

15. Kue wajik 

Kue tradisional yang terbuat dari beras ketan dan gula merah ini merupakan simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.

Bentuknya yang menyerupai jajaran genjang dan mirip gunung dipercaya sebagai lambang cita-cita. Harapannya dengan menyantapnya, cita-cita yang diinginkan akan tercapai di tahun baru ini. 

https://www.kompas.com/food/read/2021/02/12/190700975/15-dessert-khas-imlek-ada-kue-ku-dan-onde-onde

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke