Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Bedanya Soto Betawi dengan Soto Daerah Lain?

Soto betawi salah satu soto daerah yang terkenal. Kedai soto betawi kini tak hanya bisa ditemukan di kawasan sekitar Jakarta, tetapi juga di kota lain di Indonesia.

Secara garis besar, soto Betawi punya tiga jenis soto sesuai dengan bahan yang digunakan, yakni soto bening, soto dengan santan, dan soto dengan susu.

Salah satu bahan yang paling membedakan soto betawi dengan soto-soto dari daerah lainnya adalah penggunaan bahan berupa susu tersebut.

“Paling khas dari Betawi adalah soto campur susu. Itu yang jadi asli Betawi. Selain itu belum pernah ketemu soto dengan kuah susu,” ujar Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Selain penggunaan susu, ada juga perbedaan dalam penggunaan minyak samin. Soto betawi banyak yang menggunakan tambahan minyak samin.

Minyak samin, kata Yahya, merupakan hasil akulturasi dengan budaya Timur Tengah.

“Jadi kira-kira untuk menambah rasa dan harum aromanya maka ditambahkan minyak samin,” kata Yahya.

Sementara dari segi isian topping soto, Yahya mengatakan hampir tak ada perbedaan yang berarti antara soto betawi dengan soto dari daerah lain.

Soto betawi biasa menggunakan potongan daging dan jeroan ditambah potongan tomat segar, daun bawang, emping, kerupuk, dan bawang goreng yang dimakan bersama acar timun dan sambal rawit merah.

Isian ini cukup mirip dengan soto medan, yang isiannya berupa daging sapi yang direbus empuk lalu digoreng sehingga garing bagian luarnya.

Ada pula soto lamongan yang isinya telur, soun, dan daging ayam yang disiram dengan kuah soto. Ciri khas soto Lamongan di antaranya adalah taburan koya dan kerupuk udang yang membuat soto punya cita rasa gurih yang khas.

Cerita di balik susu untuk soto betawi

Menurut Yahya, ada cerita unik di balik penggunaan susu dalam kuah soto betawi. Konon, penggunaan susu ini diakibatkan faktor ketidaksengajaan.

Pada masa lampau, konon ada penjual soto yang kehabisan bahan kuah saking lakunya soto yang ia jual. Namun bahan-bahan lainnya seperti daging dan jeroan masih tersisa cukup banyak.

Sehingga ia berinisiatif untuk memasak kembali kuahnya agar bisa kembali menjual soto buatannya.

“Akhirnya dia masak air lagi. Apa yang ada di situ, untuk menambah warna dan kegurihannya, ada susu di sana akhirnya dicampur lah ke air itu,” jelas Yahya.

Saat itu menurut Yahya, mungkin sekitar tahu 1930-an. Ternyata ketika dicampur dengan susu sapi, malah menghasilkan rasa baru yang dirasa lebih mantap.

Rumah makan yang mengklaim menggunakan susu pada soto betawi pertama adalah Soto Betawhi Haji Ma'ruf.

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/18/220700675/apa-bedanya-soto-betawi-dengan-soto-daerah-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke