Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Membangun Kelayakan Kerja dengan Magang Berkualitas

Kompas.com - 21/03/2024, 15:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kurangnya kompensasi yang mencakup biaya dasar dapat menyebabkan keputusasaan, persepsi perlakuan tidak adil, dan kurangnya peluang pengembangan bagi pekerja magang.

Akibatnya, pekerja magang mungkin menurunkan kinerja mereka untuk meningkatkan kesetaraan dalam hubungan kerja, sehingga mengakibatkan proses pembelajaran yang lebih buruk.

Hubungan magang lebih diformalkan bila terdapat kontrak dan dokumen tertulis yang mengatur hubungan kerja antara peserta magang dan perusahaan.

Formalisasi magang harus mendapat perhatian lebih besar karena peraturan untuk magang sering kali tidak spesifik dan jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan peraturan hubungan kerja biasa.

Sebagai konsekuensinya, tidak semua perusahaan mengelola proses dengan cara yang sama sehingga terdapat variabilitas yang besar.

Satu studi menganalisis perbedaan antara magang yang diselenggarakan secara langsung antara pekerja magang dan perusahaan dengan magang yang “diatur” oleh program pendidikan formal seperti universitas.

Hasilnya menunjukkan bahwa magang yang diatur menghasilkan manfaat lebih besar bagi peserta magang karena desainnya tunduk pada mekanisme formal yang diberlakukan oleh lembaga pendidikan.

Mekanisme formal seperti ini, yang menetapkan kewajiban bagi kedua belah pihak, sering kali dianggap dapat memberikan hubungan kerja yang stabil dan adil serta mendukung pengalaman perkembangan bagi pekerja magang.

Tingkat formalisasi yang lebih besar juga menyiratkan beberapa tingkat persiapan di pihak perusahaan, yang harus menentukan terlebih dahulu bidang fungsional, tugas spesifik, hubungan hierarki, dan kompensasi magang.

Proses ini sering kali mengharuskan perusahaan untuk merenungkan lebih dalam tujuan, pelatihan yang diperlukan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk magang, sehingga menghasilkan perencanaan pengalaman magang yang lebih baik.

Sebaliknya, kurangnya formalisasi hubungan kerja kemungkinan besar akan mengakibatkan tidak memadainya kandidat untuk posisi tersebut, sehingga menyebabkan terbuangnya sumber daya dan waktu.

Efek formalisasi menjadi relevan seiring dengan bertambahnya durasi magang. Dampaknya kurang relevan untuk magang yang lebih pendek karena keuntungan yang didapat dari formalisasi yang lebih tinggi tidak memiliki cukup waktu untuk terwujud.

Adanya hubungan kerja yang terdefinisi dengan baik juga mengurangi kemungkinan terjadinya konflik demotivasi selama magang.

Sebaliknya, kurangnya perjanjian tertulis mengatur magang dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dapat menyebabkan persepsi kurangnya keadilan dan demotivasi.

Konflik dapat terjadi, misalnya, ketika jadwal kerja atau kompensasi tidak disepakati sebelumnya, ketika tugas yang diberikan tidak diharapkan oleh pekerja magang, atau ketika pekerja magang jatuh sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com