Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jalur Karier Mahasiswa yang Ambil Jurusan Kedokteran

Kompas.com - 14/03/2024, 13:29 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dekan Fakultas Kedokteran President University, Prof. Budi Setiabudiawan menyatakan, Fakultas Kedokteran di President University mendidik mahasiswanya untuk meniti tiga jalur karier sebagai dokter.

Pertama, dokter yang berkarier sebagai praktisi dalam bidang kesehatan, yakni dengan menjadi dokter di berbagai rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya.

Kedua, dokter yang berkarier dengan mengisi posisi-posisi struktural di institusi layanan kesehatan, industri kesehatan atau industri lainnya, dan berbagai usaha.

Baca juga: 13 Kali Gagal Masuk Kedokteran, Roy Kini Jadi Lulusan Berprestasi FK Unair

"Ketiga, menjadi dokter yang berprofesi sebagai peneliti atau ilmuwan," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (14/3/2024).

Ke depan, kata dia, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, pilihan karier mahasiswa sebagai dokter pun menjadi semakin terbuka.

Mahasiswa bisa berkarier sebagai dokter yang berinteraksi langsung dengan pasien dan menyembuhkan berbagai penyakitnya.

"Bisa juga lulusan Fakultas Kedokteran bisa juga dengan menjadi peneliti yang mengembangkan berbagai jenis obat-obatan untuk menyembuhkan pasien," jelas dia.

Karier lainnya adalah mengisi posisi-posisi manajerial dalam bidang kesehatan.

"Misalnya, dengan menjadi manajer atau direktur di rumah sakit, perusahaan farmasi dan layanan kesehatan lainnya," jelas Prof. Budi.

Dengan menjadi dokter atau peneliti dalam bidang kesehatan, maka akan menghasilkan obat-obatan yang bermanfaat atau vaksin Covid-19 (AstraZeneca) yang ditemukan oleh Prof. (HC UA) Carina Citra Dewi Joe, seorang dokter bukan hanya akan memperoleh penghasilan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

"Value semacam inilah yang juga diajarkan di Fakultas Kedokteran President University," ungkap Prof. Budi.

Carina menambahkan, sangat penting bagi mereka yang ingin meniti karier dalam bidang kesehatan, baik sebagai dokter maupun peneliti.

Di dunia industri, umumnya fasilitas untuk melakukan riset beserta dengan dananya tersedia. Namun, sesuai dengan karakternya sebagai entitas bisnis, di dunia industri segala sesuatunya sudah sangat terstruktur.

"Jadi, problemnya adalah kebebasan. Di dunia industri, kita tidak sepenuhnya bebas dalam melakukan inovasi," ujar Carina.

Sebaliknya di dunia akademis, termasuk perguruan tinggi, justru ada kebebasan dalam berinovasi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com