Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Kali Gagal Masuk Kedokteran, Roy Kini Jadi Lulusan Berprestasi FK Unair

Kompas.com - 04/03/2024, 12:07 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah perjuangan salah satu mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) bisa menjadi inspirasi calon mahasiswa Indonesia yang akan memilih jurusan Kedokteran.

Cerita itu milik Roy Novri Ramadhan. Ia pernah ditolak atau gagal masuk Fakultas Kedokteran sebanyak 13 kali. Cerita ini ia sampaikan saat prosesi wisuda pada Sabtu (2/3/2024), di depan 1063 wisudawan lainnya.

Saat menjadi perwakilan untuk semua wisudawan yang ada, ia mengatakan proses berkali-kali ditolak masuk kedokteran itu tak akan pernah ia lupakan.

Baca juga: Kisah Ulfah, Tabung Uang KIP Kuliah buat S2, Lulus Raih IPK 4,0 di UB

Cita-cita jadi dokter sejak kecil

Pemuda asal Sulawesi Selatan ini masih ingat wajah ibunya tatkala harus melepaskan kepergiannya untuk merantau menuntut ilmu. Kendati demikian, ia tahu bahwa banyak perasaan yang bercampur aduk di balik senyum menawan yang ibunya tampilkan.

“Senyuman yang menyembunyikan kesedihan karena harus berpisah dengan anaknya, namun ada doa dan harapan bahwa anaknya akan kembali ke rumah dengan kesuksesan,” ungkap Roy seraya menatap ibunya yang hadir saat itu, dilansir dari laman Unair.

Pada saat bercerita, Roy mengungkapkan jika sedari kecil ia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter.

Kendati demikian, bukan perkara yang mudah baginya untuk meraih semua yang ia dapatkan saat ini. Apalagi, masuk Jurusan Kedokteran juga sangatlah susah. 

Baca juga: Ikin Gagal Tes PTN 17 Kali, Kini Lulusan Tercepat dan Cumlaude di Unej

Pengalaman pernah ditolak 13 kali untuk masuk Fakultas Kedokteran, membuatnya merasakan berbagai perasaan. Pada masa itu, perasaan sedih, kecewa, dan ragu-ragu kerap kali membayangi langkahnya. Akan tetapi, ingatan bahwa ada orangtua yang selalu rela berkorban untuknya menjadi penguat proses perjuangannya.

“Merekalah kedua orang tua saya, Bapak Tasrif Labandu dan Ibu Irma Penolia, orang tua yang sangat hebat dan sangat saya cintai. Perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat yang kalian berikan akan terus menjadi motivasi dan penuntun saya dalam melangkah ke depan,” ucapnya dengan penuh syukur.

Pada percobaan berikutnya, akhirnya ia diterima di Unair. Roy, ia merasa seolah sedang membuka lembaran baru dalam hidupnya. Di salah satu universitas terbaik negeri itu, ia mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembangkan potensi diri melalui program dan fasilitas yang telah tersedia.

Perjalanan panjangnya selama memperjuangkan pendidikan terbayar tuntas selama kiprahnya menempuh pendidikan hingga ia lulus.

Selama kuliah, banyak pencapaian yang ia dapatkan, baik nasional maupun internasional, hingga saat ini ia berhasil menjadi Wisudawan Berprestasi FK Unair.

“Saya berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang, mendapatkan beasiswa, terlibat aktif dalam kegiatan penelitian, perlombaan, hingga pengabdian masyarakat. Saya juga berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan hingga alhamdulillah hari ini saya bisa terpilih sebagai wisudawan berprestasi,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com