Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Minum Teh Sehat bagi Anak? Ini Penjelasan Dokter UMM

Kompas.com - 06/03/2024, 10:11 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Teh merupakan salah satu minuman yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Selain orang dewasa, anak-anak juga kerap minum teh. Namun, apakah minum teh sehat bagi anak-anak? Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Hawin Nurdiana menjelaskan, memang tidak ada larangan bagi anak-anak untuk mengonsumsi teh.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para orang tua.

Menurut Hawin Nurdiana, teh mengandung fitat dan tannin yang menyebabkan terhambatnya absorpsi atau penyerapan zat besi.

Baca juga: Apa Itu Father Hunger dan Cara Mencegahnya Menurut Dosen UMM

Apakah minum teh sehat bagi anak?

Sedangkan zat besi sangat berguna untuk pertumbuhan maupun perkembangan. Utamanya pada anak usia 6 bulan hingga 2 tahun yang tergolong pada periode pertumbuhan cepat.

Anak pada usia 0 hingga 6 bulan bisanya akan diberi ASI eksklusif. Kemudian pada usia 6-24 bulan bisa mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Jika semisal MPASI tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi pada anak, maka dapat menyebabkan anemia pada anak tersebut.

"Tidak hanya pada pertumbuhan, zat besi pun berpengaruh untuk kecerdasan otak. Ketika penyerapannya terhambat, kemudian zat besi yang masuk menjadi sedikit. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan pada anak," terang dr. Hawin Nurdiana seperti dikutip dari laman Unesa, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Tips Meluapkan Marah Tanpa Menyakiti Orang Lain ala Dosen UMM

Jangan minum teh setelah makan

Jika anak ingin mengonsumsi teh, Hawin menyarankan untuk meminumnya diantara dua waktu makan, bukan setelah makan.

Gunanya agar tidak menghambat penyerapan zat-zat besi yang sudah dikonsumsi. Selain itu, jangan mengonsumsi teh kemasan yang mengandung gula secara berlebih.

"Teh dalam kemasan dengan banyak kandungan gula, dapat menyebabkan anak obesitas," imbuhnya.

Di sisi lain, teh mengandung polifenol yang berguna untuk anti-radang dan antioksidan yang juga bermanfaat bagi tubuh. Namun minuman ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin dan berlebihan.

Perhatikan jumlah dan waktu pemberian teh untuk anak

Teh juga mengandung kafein, teofilin dan teobromin yang berfungsi sebagai stimulan. Berbagai hal tersebut terkadang menyebabkan anak menjadi lebih hiperaktif.

"Jika anak terlihat aktif bahkan hingga sulit tidur, disarankan untuk tidak mengonsumsi teh," tandas Hawin.

Secara umum, sebetulnya teh tidak berbahaya bagi anak, tetapi manfaat konsumsi teh secara rutin pada anak belum terbukti.

Masyarakat tetap dapat memberikan teh sebagai minuman bagi anak dengan memperhatikan jumlah dan waktu pemberian.

Baca juga: Jadi Jurusan Terketat, Cek Biaya Kuliah Kedokteran Unesa Jalur SNBP 2024

Namun, Hawin menyarankan agar anak bisa mengonsumsi susu karena manfaatnya lebih banyak.

"Teh itu tidak mengandung protein, lemak, karbohidrat, hanya mengandung sedikit mineral," tutup Hawin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com