Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng CGFNS, ITC Luncurkan GPVault dan ISPN Dukung Karier Global Keperawatan

Kompas.com - 01/02/2024, 07:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

 

Presiden dan CEO CGFNS International, Peter Preziosi, serta CEO International ITC, Jenny Lee, secara langsung memimpin acara peluncuran dengan simbolisasi pemukulan gong.

Acara juga menghadirkan narasumber utama Lasro Simbolon, Deputi Penempatan Asia Afrika Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang mengangkat tema "Global Opportunities for Nursing Career."

Lasro Simbolon memberi paparan peluang global yang dapat perawat manfaatkan untuk meningkatkan karier keperawatan.

Ia menyampaikan, sudah lama Indonesia mengirim tenaga perawat untuk bekerja di luar negeri, meski dari jumlahnya masih kurang dari peluang kerja karena beberapa hal seperti sertifikasi, keahlian, dan kemampuan bahasa.

“Kemitraan seperti ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi para lulusan keperawatan di Indonesia sehingga bisa bersaing secara global. BP2MI sangat bangga karena ini sejalan dengan prioritas kita untuk mengirim tenaga kerja ahli ke luar negeri," ungkapnya.

"Program ini bisa menjadi transformasi sumber daya manusia di sektor keperawatan di Indonesia, karena mereka akan memiliki jaringan, profesionalitas, keahlian dan etos kerja yang lengkap lokal dan global," tegas Lasro Simbolon.

Selain Lasro Simbolon, turut hadir Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Anna Kurniati memberikan materi "Power Talk: Government Policy for Nursing Mobility."

Dalam sesi ini, Anna menjelaskan terkait kebijakan pemerintah yang dapat mendorong perawat dalam melakukan mobilitas keperawatan. Ada tiga strategi kebijakan pemerintah untuk meningkatkan Manajemen Migrasi Internasional yaitu:

  1. Memanfaatkan penelitian migrasi untuk keberlanjutan program dan mengoptimalkan manfaat bagi semua pihak
  2. Jaringan Global: menciptakan platform bagi tenaga kesehatan untuk berjejaring secara internasional
  3. Pengakuan atas kredensial internasional: Mengupayakan pengakuan internasional kualifikasi dokumen kredensial untuk menyederhanakan proses program migrasi

Anna menambahkan, sebanyak 5.391 perawat telah ditempatkan di lebih dari 12 negara pada tahun 2019-2023.

Yang menjadi hambatan perawat keluar negeri adalah penguasaan bahasa asing, pemahaman tentang posisi pekerjaan, pemahaman yang komprehensif tentang negara tujuan, dan adaptasi budaya.

Baca juga: Ini Beasiswa Penuh S1 Jurusan Keperawatan yang Masih Buka, Buruan Daftar

Masih dalam acara sama, Agus Setiawan, Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang juga Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (UI) membawakan materi "Campus Sharing: Best Practice of Nursing Mobility."

Agus berbagi praktik baik yang telah dan akan terus dilakukan Universitas Indonesia dan berbagai kampus yang menjadi anggota AIPNI untuk mendukung mobilitas dan pengembangan karier perawat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com