Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lulus dari JCU Singapore, Alumni Asal Bali Ini Temukan Segudang Manfaat Psikologi

Kompas.com - 19/01/2024, 09:13 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Meski demikian, kata Nasya, hal tersebut membawa perubahan positif dalam hidupnya. Salah satunya, ia bisa menjadi pribadi lebih mandiri, tertata, dan melakukan segala sesuatu dengan lebih cepat.

Lebih siap hadapi tantangan

Selain dari keseharian, Nasya mengungkapkan bahwa selama kuliah di Singapura membuat dirinya lebih siap dalam menghadapi dunia profesional.

Baca juga: 5 PTN Ini Punya Jurusan Tata Boga untuk Calon Profesional Bidang Kuliner

“Kalau dari sisi profesional juga banyak, terutama saat di JCU Singapore itu aku sempat ikut menjadi pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia di Singapura (PPIS) dan IndoJCUS yaitu perkumpulan anak-anak Indonesia di JCU,” ucapnya.

Lebih lanjut, Nasya menjelaskan bahwa posisinya di PPIS sebagai External Affairs. Dengan jabatan ini, ia berperan sebagai jembatan komunikasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura dan perguruan tinggi yang bernaung di PPIS. Sementara di IndoJCUS, Nasya menjabat sebagai Public Relations (PR).

Berkat pengalaman tersebut, ia mengaku telah mendapatkan banyak pengalaman luar biasa karena bertemu dengan banyak orang yang memiliki wawasan luas.

Hasilnya, Nasya bisa membangun keterampilan dalam berkomunikasi, mengorganisasi sebuah acara, menggaet perusahaan lewat proposal, dan membantunya dalam mempresentasikan diri ke orang lain.

Thanks to JCU Singapore dan PPIS karena aku banyak ditemukan dengan orang hebat, banyak juga terlibat komunikasi dan diskusi dengan murid luar atau Indonesia dari different culture, different background, diverse gitu,” imbuh alumnus JCU, Singapore lulusan 2023 itu.

Baca juga: Alumnus Magister Hukum Untar Jadi Ketua MK, Rektor Ucapkan Selamat

Berikan pengalaman menarik 

Dilihat dari sisi akademis, Nasya mengungkapkan bahwa Ilmu Psikologi memberikan banyak pengalaman menarik. Sebab, ilmu ini mengajarkan bagaimana membedah manusia melalui pikiran dan emosi mereka.

“Apalagi, psikologi bisa memberikan pemahaman tentang mental illness, seperti depresi, skizofrenia, bipolar. Itu kan sebenarnya very interesting kalau memang suka,” ucap Nasya.

Selain itu, lanjut dia, pengalaman paling berkesan adalah ketika diberikan tugas berupa penanganan kasus atau bagaimana cara menangani pasien atau klien dengan riwayat sakit tertentu.

Tak hanya tugas, ia juga mendapatkan pengalaman menarik selama kuliah dari pertemanan dan pengarahan para dosen di psikologi yang mayoritas bergelar doktor.

Baca juga: Gapai Doktor Psikologi, Rahmanto Teliti Permukiman Kumuh di Pesisir Utara Jakarta

Nasya menyatakan bahwa para pengajar di JCU Singapore cukup membantunya dalam berdiskusi dan menyelesaikan berbagai tugas.

Selama mempelajari ilmu psikologi, ia mengaku memiliki banyak mata kuliah (matkul) favorit. Akan tetapi, matkul sangat berkesan baginya adalah counseling dan psychopathology.

“Kalau counseling itu bagaimana kita menjadi bagian dari konselor, kita belajar counsel people, ngasih advice ke orang, kita menerapkan berbagai keterampilan konseling. Sementara, psychopathology itu lebih membahas pada penyakitnya, seperti depresi, skizofrenia, bipolar. Dua modul ini menurutku paling menarik,” ujarnya.

Di sisi lain, Nasya tak menampik jika ada banyak tantangan yang dihadapinya selama mendalami ilmu psikologi di JCU Singapore. Salah satunya adalah manajemen waktu dan menemukan sistem belajar yang sesuai.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Australia, Cek 20 Kampus Top Pilihan dan Syarat IELTS

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com