Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ivanna, Jadi Pengajar Bahasa Indonesia di Harvard University

Kompas.com - 20/11/2023, 15:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjadi pengajar Bahasa Indonesia di Harvard University tidak pernah terbayangkan oleh Ivanna Zakiyah.

Alumnus Universitas Lampung (Unila) ini mengajar di salah satu kampus top dunia itu berkat program Fulbright Foreign Language Teaching Assistant (FLTA), di Harvard University.

Awalnya, ia mendengar program FLTA dari teman, sosial media, dan pameran Education USA di Jakarta, yang kemudian memotivasinya untuk mendaftarkan diri.

“Program ini sesuai latar belajar aku sebagai guru bahasa dan aku ingin merasakan mengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Amerika Serikat,” katanya, dilansir dari laman Unila, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Persiapan dilakukan selama tiga bulan, dimulai dari menyiapkan TOEFL ITP, tiga esai, surat rekomendasi, dan berbagai dokumen pelengkap lain.

Setelah itu Ivanna harus melalui tahap wawancara dan tes TOEFL IBT di Jakarta yang biayanya ditanggung pihak Fulbright.

Ia mengatakan tahapan lainnya adalah pencocokan kampus, orientasi pra-keberangkatan, pengurusan visa, hingga akhirnya ia berangkat Agustus 2023.

Ivanna mengatakan pengalaman lewat program ini menantang dirinya lebih berkembang. Kata dia banyak mahasiswa asing yang menjadi muridnya sangat antusias terhadap pengetahuan ilmu budaya Indonesia.

Tentu hal ini membuat Ivanna menjadi semakin semangat mengajar dan membuatnya tumbuh menjadi pengajar yang lebih baik setiap harinya.

Baca juga: Sosok Fachriza, Wisudawan Terbaik ITB yang Dapat IPK 3,99

Selama menjadi pengajar bahasa Indonesia di Harvard, ia aktif mengajak mahasiswa berdiskusi tentang budaya Indonesia dan menghadiri acara-acara Indonesia seperti Indo Food Festival di Boston.

Lingkungan di Harvard dinilainya sangat profesional serta banyak kegiatan kampus yang berfokus pada pengambangan diri dengan pendekatan yang interaktif dan berfokus pada diskusi.

Ivanna mengatakan, program FLTA telah memberi kontribusi berharga dalam perkembangan kariernya, terutama dalam bidang pendidikan dan bahasa, serta perluasan jaringan internasional.

“Selain itu, aku mendapat kesempatan untuk mengaudit kelas di Harvard, yang membantu aku mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan di masa depan,” tambahnya.

Namun sebelum menjadi guru di Harvard University, Ivanna menceritakan bagaimana cara dia bisa menjadi seperti saat ini.

Ivanna sejak SMA ingin masuk ke Unila. "Aku ingin jadi guru, jadi sejak kelas 10 sudah tahu ingin kuliah jurusan apa,” kata dia.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Perempuan ke Amerika Tanpa TOEFL, Tunjangan Rp 192 Juta

Karena itu ia memilih Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Ia berhasil lolos pada pilihan pertama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2014.

Ivanna mengaku selama menjadi mahasiswa Unila setiap kelas yang ia ikuti sangat membantunya belajar lebih banyak tentang metode mengajar dengan baik.

Selama kuliah ia juga menjalani program Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia atau yang dikenal dengan SEA Teacher ke Filipina pada tahun 2018 silam.

Program yang berlangsung selama satu bulan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat kelas bahasa Inggris di Filipina, serta mempelajari sistem pembelajaran dan budaya Filipina.


Ketertarikan Ivanna pada dunia pendidikan tak berhenti di sana. Ia bersama teman sejawatnya menginisiasi ide mendirikan kursus bahasa Inggris @withenglish.id.

Lembaga kursus ini bertujuan memenuhi kebutuhan belajar bahasa Inggris yang efektif dan menyenangkan bagi orang Indonesia, khususnya di Lampung.

“Dari ide ini aku berharap dapat membantu lebih banyak orang meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris untuk segala usia dan latar belakang,” ujarnya.

Baca juga: Apakah IPK di Bawah 3 Bisa Daftar Beasiswa LPDP 2024? Cek Syaratnya

Ivanna juga berencana untuk terus berkontribusi dalam bidang pendidikan dan bahasa.

Ia mencoba mengembangkan lebih banyak program pendidikan bahasa atau proyek yang mendukung perkembangan kemampuan berbahasa lewat kursus With English atau universitas di Indonesia.

Ia berpesan kepada para mahasiswa yang memiliki cita-cita untuk mengejar karier atau mencari pengalaman belajar di luar negeri untuk terus bersemangat mengejar mimpi dan jangan ragu mencari peluang.

“Setiap individu memiliki ciri khasnya sendiri. Tugas kita adalah menemukan keunikan tersebut dan mengomunikasikannya dengan baik dalam esai motivasi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com