Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mitha Pernah Gagal Masuk PTN, Kini Kuliah di UM dengan Beasiswa

Kompas.com - 09/11/2023, 12:56 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ayu Pramitha pernah gagal daftar kuliah di kampus negeri, tapi tak menyurutkannya untuk mengejar ilmu setinggi langit.

Dia merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), dia sempat gagal kuliah masuk jurusan favoritnya pada tahun 2021.

Selain itu, halangan ekonomi juga menghambat dirinya untuk tidak kuliah.

Ceritanya bermula saat dia lulus SMA tahun 2021. Kala itu, dia memilih daftar Prodi Farmasi UM tapi ternyata gagal.

Baca juga: Cerita Yudha 118 Kali Gagal Raih Beasiswa, Akhirnya Lolos LPDP ke Luar Negeri

Karena itu, dia akhirnya memutuskan gap year setahun dan mencoba lagi pada 2022.

Di 2022, dia tidak memilih Jurusan Farmasi melainkan Akuntansi.

Kebetulan, Jurusan Akuntansi merupakan salah satu minatnya yang akan diambil selain Farmasi. Baru, pada saat itu dia berhasil lolos ke UM.

Tak cuma gagal seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN), dia juga pernah gagal saat mencoba daftar beasiswa atau bantuan KIP Kuliah.

"Saya menerima PIP tiga kali, saat di SD, SMP, dan SMA. Lulus SMA Tahun 2021, tapi gagal pada seleksi masuk perguruan tinggi, Tahun 2022 ikut lagi, Alhamdulillah lolos," ujar Mitha dilansir dari laman Puslapdik.

Mahasiswa semester 3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini menceritakan bila kegagalannya tak pernah membuatnya sedih. Apalagi kendala ekonomi yang dirasakannya sejak kecil sampai dewasa.

Dia bercerita bila Ibunya hanya penjahit kecil-kecilan di rumahnya dan ayahnya hanya tukang pijat keliling dengan penghasilan yang tidak menentu.

Rumah orangtuanya sangat sederhana, menyatu dengan rumah neneknya dan bibinya.

"Saya bersyukur bisa diterima di perguruan tinggi dengan bantuan KIP Kuliah, sebab kalau tidak ada KIP Kuliah, saya tentu tidak bisa kuliah, mungkin saya langsung kerja lulus SMA atau mencoba usaha," ucap anak bungsu dari tiga bersaudara itu.

Hanya MItha yang kuliah di keluarga besarnya

Ibunya Mitha, Siti Arofah merasa bersyukur dan bahagia sekali ada anaknya yang bisa sampai ke perguruan tinggi.

Di antara saudara dan keluarga besarnya, hanya Mitha yang sempat menikmati bangku perguruan tinggi.

"Mitha memang yang paling ingin sekali kuliah sejak dulu, saya juga mendukungnya walaupun agak ragu dan pesimis karena kondisi ekonomi yang tidak mendukung, saya pernah bertanya pada Mitha “apa nanti ngga minder punya teman yang mampu’,tapi Mitha memang punya semangat yang tinggi dan selalu berpikir positif," ungkap Arofah.

Baca juga: 5 Kampus BUMN Buka Pendaftaran 2024, Tanpa Tes dan Ada Beasiswa

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com