Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Adelina Holmes
Principal of Sampoerna Academy Surabaya Pakuwon Indah and SA Online

Principal of Sampoerna Academy Surabaya Pakuwon Indah and SA Online

Pemberdayaan Siswa melalui Pedagogi STEAM

Kompas.com - 15/11/2023, 15:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Model pendidikan tradisional, yang berfokus pada hafalan dan pembelajaran mekanis, kurang cocok untuk mempersiapkan siswa untuk lanskap yang dinamis ini.

Pendidikan STEAM, dengan penekanannya pada kreativitas, pemikiran kritis, dan keterampilan interdisipliner, lebih sesuai dengan tuntutan tenaga kerja modern.

Pemberi kerja semakin mencari kandidat yang dapat beradaptasi dengan perubahan, berpikir kritis, dan menghadapi tantangan dengan solusi inovatif.

Tenaga kerja yang dididik melalui pendekatan STEAM lebih siap untuk memenuhi tuntutan ini, karena mereka telah dibesarkan dalam lingkungan yang menghargai keterampilan-keterampilan ini sejak usia dini.

Meskipun manfaat pendidikan STEAM sangat jelas, mengimplementasikan pendekatan ini di sekolah dapat menjadi tantangan.

Beberapa sekolah mungkin kekurangan sumber daya yang diperlukan, termasuk guru yang terlatih dan peralatan khusus, untuk sepenuhnya mengadopsi STEAM.

Selain itu, pengujian standar dan sistem penilaian tradisional dapat menghambat penerimaan STEAM, karena seringkali memberi prioritas pada pengetahuan yang berhubungan dengan mata pelajaran daripada keterampilan interdisipliner.

Untuk mengatasi tantangan ini, sekolah dan lembaga pendidikan harus menginvestasikan dalam pelatihan guru dan pengembangan profesional untuk memastikan pendidik dilengkapi untuk memberikan pendidikan STEAM secara efektif.

Selain itu, pembuat kebijakan dan administrator pendidikan harus mempertimbangkan revisi metode penilaian untuk lebih mengukur keterampilan holistik yang dikembangkan melalui STEAM

Dengan mengintegrasikan sifat interdisipliner STEAM dan memanfaatkan kekuatan kompetensi 5C, pendekatan STEAM memberdayakan siswa untuk menjadi warga dunia yang percaya diri, inovatif, dan penuh kasih sayang.

Kita harus merangkulnya sebagai katalis untuk membuka potensi siswa dan membentuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang, sehingga siswa kita menjadi warga dunia yang percaya diri, inovatif, dan saling mendukung.

Dengan menggabungkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Rekayasa, Seni, dan Matematika ke dalam pendekatan yang koheren, siswa dilengkapi dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menjadi pemikir kritis, pemecah masalah kreatif, dan anggota tim kolaboratif.

Pendidikan STEAM tidak hanya mempersiapkan siswa untuk tenaga kerja masa depan, tetapi juga memupuk cinta akan pembelajaran dan haus akan pengetahuan yang akan melayani mereka sepanjang hidup mereka.

Saat kita terus beradaptasi dengan tuntutan zaman, STEAM menjadi pemandu pendidikan progresif, membimbing siswa menuju masa depan yang penuh peluang dan kemungkinan tanpa batas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com