KOMPAS.com - Suasana bangga dan bahagia menyelimuti keluarga Prof. Muhaji dan Prof. Rita Ismawati.
Pasalnya, pasangan suami istri ini bersamaan dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Auditorium, Rektorat Unesa, pada Rabu (27/9/2023).
Prof. Muhaji dikukuhkan sebagai guru besar bidang Teknologi Pembakaran dan Bahan Bakar.
Baca juga: Guru Besar UI: Gen Z Tak Akan Lupa Nilai Pancasila lewat Perilakunya
Sedangkan istrinya, Prof. Rita Ismawati dikukuhkan sebagai guru besar di bidang Pengembangan Produk Pangan Fungsional.
Prof. Muhaji membeberkan kiat mereka bisa meraih mimpi bersama. Ternyata, kuncinya komitmen, tekun, komunikasi dan kolaborasi.
Dia memberi contoh, saat program pengabdian masyarakat (PKM) kepada UMKM, dia bantu merancang mesin atau alat-alat, sementara istrinya fokus pengembangan produk, kemasan hingga gizinya.
"Sejak 2003 kami konsen di keilmuan masing-masing dan saling mengisi baik dalam hal pengabdian kepada masyarakat maupun dalam penelitian," ujar Prof. Muhaji dikutip dari laman Unesa, Rabu (27/9/2023).
Prof. Rita menambahkan, dalam kolaborasi penelitian, suaminya lebih support di bagian rancang bangun alat yang dibutuhkan penelitian dan bioenergi.
Sementara dia fokus ke pengembangan produk untuk pangan fungsional.
Komitmen dan kekompakan mereka tidak hanya kali ini saja, karena merejuga juga kompak sebagai ketua jurusan pada 2016-2019.
Prof. Muhaji sebagai ketua Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT), sedangkan istrinya menjadi ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Kami berusaha saling melengkapi dan kemarin mengajukan guru besarnya bareng. Kami selalu berdoa, mudah-mudahan bisa pengukuhan bareng. Alhmadulillah, Allah SWT mengabulkannya, meskipun memang tidak mudah ya untuk sampai di posisi ini," ungkap Rita.
Pada waktu studi S1, mereka juga sama-sama kuliah di IKIP Surabaya (sekarang Unesa).
Baca juga: Tambah 18, Kini Unud Punya 214 Guru Besar
"Dulu bertemunya di kampus dalam posisi sama-sama di sudah lulus ikatan dinas dan mengabdi. Suami lulus langsung di Teknik Mesin, saya di PKK," beber dia.
Pada saat magister (S2), mereka juga bersamaan. Hanya saja, Prof. Muhaji studi di ITS, sementara istrinya di Unair.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.