Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Pesantren Ini Raih Juara 2 Ajang Debat Internasional di Qatar

Kompas.com - 05/09/2023, 12:02 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pesantren mengukir prestasi di kancah internasional. Santri Madrasah Aliyah (MA) Pesantren Al Hikmah 2 (Malhikdua), Brebes menjadi runner up International School Debating Championship 2023 (ISDC).

Ajang ini berlangsung di Education City Doha, Qatar, pada 2-4 September 2023.

ISDC 2023 adalah kompetisi debat Bahasa Arab kasta tertinggi dalam kancah internasional yang diadakan oleh Qatar Debate yang merupakan bagian dari Qatar Foundation.

Baca juga: 66 Perguruan Tinggi Miliki Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Delegasi Malhikdua berangkat ke Doha setelah lolos babak penyisihan yang digelar secara daring pada 6-7 Mei 2023.

Delegasi Malhikdua terdiri atas empat siswa dan satu guru pembimbing. Mereka mewakili Indonesia pada kompetisi tersebut.

Pada Semi Final, Indonesia masuk pada kategori penutur Bahasa Asing/Arabic as Foreign Language (AFL) bersama Malaysia, Singapura, dan Kazakhstan.

Namun demikian, dalam kategori ini, para peserta masih bisa berjumpa dengan negara penutur asli/native.

Pada babak pertama, Indonesia bertemu dengan Tunisia sebagai negara penutur asli. Tim Indonesia harus mengakui keunggulan tim Tunisia. Pada ronde kedua dan ketiga, Indonesia berhasil mengalahkan tim Malaysia dan Singapura sehingga mengantarkannya ke Final.

Babak Final diikuti oleh tim Indonesia dan Singapura. Sebab, tim dari dua negara inilah yang mendapatkan nilai tertinggi pada babak sebelumnya. Indonesia dengan perolehan nilai tertinggi dan Singapura urutan kedua.

Tema debat yang diangkat pada babak final berhubungan dengan teknologi digital dan politik. Persisnya, berkenaan larangan bagi perusahaan sosial media untuk menyediakan akun-akun para pejabat dan politikus.

Mosi ini baru diberikan 20 menit sebelum debat dimulai. Sehingga, kedua tim harus jeli dalam menelaah dan menganalisis sesuai dengan problematika internasional dari sisi perpolitikan yang terjadi saat ini.

Hasilnya, wakil Indonesia harus puas dengan perolehan runner up, meski Singapura sempat dikalahkan pada semifinal.

"Hasil ini merupakan kerja sama tim yang sangat luar biasa sehingga bisa sampai final. Ini juga tidak terlepas dari upaya para siswa dan dewan guru Malhikdua, baik ikhitar lahir maupun batin. Kami cukup puas dan bangga dengan perolehan ini," kata Guru pembimbing, Sutanto dikutip dari laman Kemenag, Selasa (5/9/2023).

Guru lulusan Universitas Al Azhar Cairo ini juga menuturkan keikutsertaan Malhikdua dalam kompetisi merupakan mimpi besar Malhikdua dari tahun 2017.

Baca juga: Kisah Brian Tan, Pria Usia 18 Tahun yang Sedang Kuliah S3 di Amerika

Sebelumnya, tim Malhikdua meraih posisi III pada Debat Bahasa Arab Tingkat ASEAN di International Islamic University Malaysia (IIUM) di Kuala Lumpur Malaysia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com