Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Billy Mambrasar: Belajar Online Bisa Tekan Angka Putus Sekolah

Kompas.com - 28/07/2023, 14:07 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Zaman sudah berubah selepas pandemi, belajar tak selalu harus di dalam kelas dan ada guru di depan murid. Metode belajar daring sudah lebih beragam dan menyenangkan murid," kata dia dalam keterangannya, Jumat (28/7/2023).

Dia menilai, karakter generasi Z sebagai murid tingkat dasar dan menengah, adalah early adopter technologies sekaligus digital native.

Artinya, sejak lahir mereka terbiasa dengan perangkat digital dan cenderung mau menjadi pengguna pertama perangkat dan aplikasi digital.

"Pengalaman pandemi kemarin kala anak-anak gunakan Zoom dan Google Class Room, juga mewariskan pengalaman belajar daring yang lebih baik dari dekade-dekade sebelumnya," sambung putra pertama Papua yang lulus dari Harvard dan Oxford University tersebut.

Billy mengapresiasi inisiatif Pijar dari Telkom dalam menurunkan angka putus sekolah.

Apalagi, aplikasi tersebut juga mendukungnya secara resmi dalam kegiatan PIKM (Pusat Inovasi Kewirausahaan Masyarakat) di tujuh provinsi luar Pulau Jawa kriteria daerah terluar.

Melalui PIKM, masyarakat di daerah terluar bisa peroleh modul pembelajaran daring dengan instruktur profesional dan berpengalaman bahkan tanpa biaya sama sekali.

Baca juga: Cek Biaya Sekolah di SMA Taruna Nusantara dan Fasilitasnya

"Ini era new normal sudah banyak merubah tatanan. Termasuk kami bersinergi dengan Pijar, bahwa pendidikan kewirausahaan berkualitas itu cukup gunakan internet namun pemuda di daerah terluar sudah bisa akses konten berkualitas yang umumnya hanya terpusat di Pulau Jawa," sambung dia.

Lead Coach REFO Indonesia Steven Sutantro berpendapat serupa.

Menurut dia, platform edtech (education tech) seperti Pijar berperan penting dalam menurunkan rate putus sekolah.

Sebab, edtech dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang tentunya akan memperkaya pengalaman dan motivasi belajar siswa.

"Tentunya dengan edtech di Indonesia akan berdampak mentransformasi pembelajaran menjadi lebih efektif efisien yang akan berpengaruh kepada kualitas hasil pembelajaran yang berpengaruh langsung ke IPM," ungkap dia

Menurut dia, hal tersebut bisa dicapai dengan sosialiasi berkelanjutan serta lebih masif kepada sekolah, perusahaan, dan pemerintah.

Baca juga: Mau Sekolah di SMA Pradita Dirgantara? Kenali Jalur Masuk dan Syaratnya

Terutama terkait dampak edtech, ROI (tingkat pengembalian investasi), dan success story guna mempercepat adopsi edtech indo di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com