Hal senada disampaikan Prof. Cecep Darmawan yang juga menerima anugerah Wisudawan Kehormatan.
"Ini bukan gelar. Siapapun dapat memperoleh anugerah Wisudawan Kehormatan. Kami mendorong kepada para generasi muda untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat," ujar Prof. Cecep.
"Jangan terpaku pada pangkat, jabatan, gelar, dan segala macam. Tidak ada itu dalam dunia pendidikan (pembagian strata sosial/jabatan). Tidak perlu merasa rendah diri. Itulah pentingnya pembelajaran sepanjang hayat," pesan Prof. Cecep.
Semakin banyak ilmu, ungkap Prof. Cecep, justru perlu menerapkan ilmu padi yang semakin menunduk, semakin rendah hati.
Terlebih, lanjut Prof. Cecep, UT menawarkan fleksibitas yang luar biasa, baik dalam mengatur waktu maupun tempat belajar.
Dalam wisuda kali ini juga diumumkan wisudawan dengan IPK terbaik yang diraih Syaiful Anam dari UT Jakarta, Prodi D3 Perpajakan, FHISIP UT.
Baca juga: Polemik Wisuda TK-SMA, Psikolog UGM: Harusnya Seperti Ini
Di akhir, Rektor UT berharap wisudawan juga dapat membanggakan almamater dengan mengambil peran positif dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.
"Wisuda merupakan yang sangat berharga bagi para pejuang yang telah bergelut menyelesaikan studinya untuk meraih gelar sarjana demi masa depan yang lebih gemilang," ujar Prof. Ojat.
"Semoga lulusan UT dapat membanggakan almamaternya dengan berperan membangun bangsa di segala sektor demi kemajuan negeri Indonesia," tutup Prof. Ojat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.