Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2023, 19:21 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Peluang penggunaan komposit serat rami terbuka lebar sebagai alternatif badan kapal. Tumbuhan ini cocok pada lingkungan dan iklim tropis Indonesia. Sehingga, pengadaan atau ketersediaan material serat rami dapat berkesinambungan. Telah banyak penelitian yang menunjukkan penggunaan komposit serat rami untuk alternatif badan kapal," jelas dia.

Baca juga: 6 Tips Kuliahkan Anak bagi Orangtua Gaji di Bawah Rp 5 Juta

Saat ini, komposit serat alam mulai dilirik oleh berbagai industri, seperti industri kereta api, kapal, otomotif, alat olahraga, hingga industri peralatan rumah tangga.

Hal ini terutama didukung dengan isu masalah lingkungan dan keterbatasan sumber bahan bakar fosil.

Sedangkan Prof. Zuryati menyampaikan tentang penelitian yang dilakukan "Rekayasa Termal pada Proses Pemanasan dan Pendinginan Dalam Kehidupan Sehari Hari".

Prof. Zuryati mengatakan energi termal/panas tersedia melimpah yang berasal dari kendaraan bermotor, industri manufaktur dan juga alat produksi seperti oven hingga distilasi.

Menurut dia, diperlukan rekayasa teknlogi untuk mengubah termal menjadi energi listrik berguna.

Prof. Zuryati menambahkan masih diperlukan inovasi untuk meningkatkan efisiensi modil TEG (Thermoelectric Generator) agar lebih banyak energi listrik yang dapat diproduksi, sekaligus peningkatan prestasi modul TEC (Thermoelectric Cooler) agar menjadi alternatif sistem pendinginan yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Baca juga: Ini 9 Jurusan Kuliah yang Menjanjikan di Masa Depan

"Mengingat banyaknya panas/termal yang terbuang percuma, maka dipandang perlu membuat suatu rekayasa teknologi untuk mengkonversi panas/termal terbuang tersebut menjadi energi listrik yang lebih berdaya guna," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com