Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Kuliahkan Anak bagi Orangtua Gaji di Bawah Rp 5 Juta

Kompas.com - 05/07/2023, 16:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orangtua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.

Namun, biaya pendidikan di Indonesia semakin tahun cenderung mahal. Salah satunya karena faktor inflasi sekitar 15-20 persen per tahun.

Baca juga: 4 Jurusan Kuliah Ini Punya Peluang Kerja Tinggi di Luar Negeri

Sehingga tidak salah jika faktor utama yang menyebabkan naiknya angka putus sekolah di Indonesia salah satunya adalah faktor ekonomi.

Dosen Perbankan Syariah UM Surabaya, Arin Setyowati menyebut, orangtua yang memiliki gaji pas-pasan perlu melakukan perencanaan matang supaya bisa memfasilitasi anaknya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Berikut 6 tips menyiapkan modal kuliah anak khususnya bagi pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta.

Pertama, menggali informasi tentang biaya kuliah beberapa kampus yang akan dituju.

Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan standar ideal layanan, kualitas, dan kekuatan finansial orangtua untuk pendidikan anaknya.

"Dari beberapa alternatif perguruan tinggi dengan biaya pendidikan tertentu pada tahun saat melakukan riset informasi dapat menjadi pijakan untuk mengkalkulasi perkiraan biaya kuliah saat si anak masuk usia pendidikan perguruan tinggi," kata dia mengutip laman UM Surabaya, Rabu (7/5/2023).

Kedua, menyusun rancangan biaya kuliah anak. Setelah melakukan riset informasi, selanjutnya adalah menyusun rancangan biaya kuliah yang akan dibutuhkan dalam kurun waktu yang sesuai dengan usia anak.

Baca juga: 7 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia, Ada Binus hingga UMY

"Misalnya dana pendidikan dan pembangunan hingga lulus di program studi X sebuah universitas sebesar Rp 100 juta. Kemudian estimasi inflasi pendidikan sekitar 3 persen per tahun dan anak akan kuliah 17 tahun lagi, maka dana yang dibutuhkan sekitar Rp 165 juta," kata dia.

Artinya, orangtua memiliki waktu kurang lebih 17 tahun, maka sebaiknya menabung sejumlah Rp 9,7 juta per tahun atau sekitar Rp 880 ribu per bulan.

Sehingga, dari angka tersebut dapat memudahkan penyusunan rancangan biaya kuliah anak yang bisa disiapkan.

Ketiga, mengalokasikan dan menyisihkan dana khusus untuk pendidikan anak sejak dini. Langkah selanjutnya adalah memprioritaskan alokasi gaji setiap bulan.

Itu supaya pos tabungan biaya kuliah tidak mengganggu alokasi biaya kebutuhan pokok, dana darurat, dana pensiun, dan pos pengeluaran lainnya.

"Caranya konsisten menentukan berapa persen khusus biaya kuliah anak, mulai 10-20 persen dari gaji bulanan bisa dialokasikan untuk pos rancangan biaya kuliah anak per bulan. Misalnya gaji Rp 5 juta per bulan, maka Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta disisihkan untuk pos rancangan biaya kuliah anak," jelas dia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com