Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof. Komarudin Usung 7 Pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia

Kompas.com - 04/07/2023, 14:03 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Prof. Komarudin, Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terpilih kembali sebagai calon Rektor UNJ periode 2023 – 2027 melalui rapat pleno tertutup Senat UNJ pada 13 Juni 2023 lalu.

Prof. Komarudin mengusung "7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia" sebagai program kerja dalam pencalonan Rektor UNJ Periode 2023 – 2027.

Melalui rilis resmi (4/7/2023), Prof. Komarudin menjelaskan, program kerja ini didasarkan dari persiapan transisi perubahan status UNJ dari PTN-BLU (Badan Layanan Umum) ke PTN-BH (Badan Hukum) pada 2023 ini dan RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) UNJ 2020–2045.

"Pada RPJP UNJ ini diamanahkan setelah UNJ berstatus mandiri dengan ditandai menjadi PTN-BH, maka tahapan berikutnya UNJ unggul diantara LPTK hingga 2045 mencapai reputasi dunia," ungkap Prof. Komarudin.

"RPJP UNJ 2020–2045 ini adalah amanah Permen Ristekdikti Nomor 42 Tahun 2018 tentang Statuta UNJ, terutama pasal 29 yang menyatakan bahwa untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Pasal 25, dan Pasal 26," jelasnya.

Ia meyakini, kepemimpinan ke depan harus berkelanjutan dan seirama dengan amanah RPJP, jangan sampai berbeda.

"Kalau berbeda nantinya jadi tidak tercapai visi–misi besar UNJ ini. Dengan demikian, program kerja saya tidak lepas dari amanah RPJP UNJ agar tahapan pencapaian UNJ terukur dan terstruktur, agar UNJ dapat mencapai visi sebagaimana telah ditetapkan pada Statuta UNJ dan juga berkaitan dengan program dari Kementerian," tegas Prof. Komarudin.

Guru Besar bidang Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini juga meyakini, terpilihnya kembali dirinya sebagai calon Rektor UNJ akan mampu membawa visi dan misi keberlanjutan dalam persiapan transisi UNJ dari PTN-BLU menjadi PTN-BH.

Sekaligus mewujudkan amanah RPJP UNJ untuk mencapai World Class University (WCU) dalam program kerja yang diusungnya.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Pemilihan Rektor UNS 2023-2028 Akan Diulang

7 Pilar Akselerasi

Prof. Komarudin menjelaskan 7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia yang mengangkat tagline “Great Reputation to Enlighten the Nation and the Globe” ini.

 

Ketujuh pilar meliputi; (1) Penguatan Core Competency dan Kualitas Pendidikan Bertaraf Internasional; (2) Luaran Penelitian & P2M yang berdampak bagi masyarakat, DUDI, Negara, dan Dunia; (3) Penguatan Publikasi, Sitasi, Sumber Informasi, dan Publisitas; dan (4) Penguatan Tata Kelola dan Kinerja Universitas.

Selain itu ada pula; (5) Penguatan SDM dan Kepakaran; (6) Optimalisasi Aset, dan Penguatan Infrastruktur Sistem Teknologi Informasi untuk Income Generating; dan (7) Penguatan Peran Alumni dan Jejaring Kerja Sama Nasional dan Internasional.

“Dari 7 pilar tersebut, masing–masing program kerjanya didasarkan dan diselaraskan untuk terus menyukseskan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan menanggulangi persoalan “3 dosa besar pendidikan” yang sering dikampanyekan oleh Nadiem Makarim selaku Mendikbudristek," jelasnya,

Ketiga dosa besar pendidikan dimaksud yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleran.

"Misalnya saja pada program MBKM, pada pilar ke-1 yaitu “Penguatan Core Competency dan Kualitas Pendidikan Bertaraf Internasional”, capaian yang sudah diraih UNJ saat ini akan terus ditingkatkan melalui peningkatan Kampus Mengajar, Magang Bersertifikat, Studi Independen, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Wirausaha Merdeka, dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)," ungkapnya.

Ketua Bidang Kampus Mengajar Majelis Rektor PTN se-Indonesia ini menambahkan, "untuk masalah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleran, saya sangat berkomitmen untuk memerangi “3 dosa besar pendidikan” tersebut."

Upaya ini salah satunya dengan membentuk Satgas PPKS sesuai amanah Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKS, dan pembentukan Pusat Pengembangan Prestasi Karakter dan Peradaban (P3KP) UNJ pada tahun 2020.

Berbagai pengalaman dan sharing saat jadi narasumber di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam desain Kurikulum Pancasila dan Lemhanas serta realitas sosial dunia pendidikan saat ini menjadi salah satu input untuk ke depannya memperkuat UNJ.

UNJ tidak hanya berfokus pada program pendidikan unggul dan internasionalisasi saja tetapi juga menjadi kampus yang memuliakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusif, serta anti perundungan dan anti kekerasan seksual, seperti moto UNJ, Mencerdaskan dan Memartabatkan Bangsa.

Baca juga: Mendikbud Ristek Bekukan MWA dan Batalkan Hasil Pemilihan Rektor UNS Masa Bakti 2023-2028

 

"Saya ingin UNJ dalam mewujudkan cita–citanya sesuai amanah RPJP, tetap menjadi kampus yang humanis yang menciptakan rasa aman, nyaman, tertib, dan sehat bagi sivitas akademika didalamnya," tegas Prof. Komarudin.

Transisi menuju PTN BH

 

Prof. Komarudin juga menyampaikan, saat UNJ berubah status menjadi PTN-BH, maka potensi aset yang dimiliki UNJ saat ini akan dikembangkan lebih luas lagi dalam rangka sebagai sumber pemasukan utama UNJ.

Misalnya saja pengembangan bisnis UNJ di aset lahan Setia Budi, Jakarta Selatan, pengembangan Pusat Pengembangan Wirausaha dan Edutechnopark di aset lahan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan pengembangan Pusdiklat dan Bisnis Kuliner di aset lahan Tajurhalang, Bogor.

Demikian pula halnya dengan pengembangan aset lahan UNJ di Cikarang, pengembangan Labschool UNJ, dan pengembangan Sistem IT yang terintegrasi dan interkoneksi yang saat ini sudah mencapai 26 produk Sistem Informasi yang menunjang dan membantu efisiensi dan efektifitas tata kelola organisasi di UNJ.

“Jadi PTN-BH seringkali dikaitkan dengan komersialisasi pendidikan, untuk itu saya sendiri menegaskan penolakan terhadap praktik komersialisasi pendidikan sebab layanan Pendidikan tidak boleh komersial karena memiliki fungsi luhur untuk tingkatkan pendidikan bangsa," tegasnya.

Prof. Komarudin melanjutkan, "maka untuk itu nantinya saat PTN-BH, kampus tidak boleh mengandalkan mahasiswa untuk pendapatan. Hal itu yang ditakutkan oleh khalayak."

Terkait kesiapan finansial, Prof. Komarudin menjelaskan, potensi berbagai aset yang dimiliki UNJ akan dimaksimalkan sesuai dengan pilar ke 6, yaitu Optimalisasi Aset, dan Penguatan Infrastruktur Sistem Teknologi Informasi untuk Income Generating.

Raihan prestasi

Prof. Komarudin yang memimpin sejak 2019 dinilai berhasil mencapai berbagai prestasi mengangkat reputasi dan prestasi UNJ, antara lain capaian Akreditasi Unggul pada tahun 2021 yang sebelumnya UNJ berstatus Akreditasi B, dan naiknya peringkat klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia yang sebelumnya di tahun 2019 UNJ peringkat ke 59 menjadi peringkat ke 11 pada 2022.

UNJ juga meraih penilaian Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) 5 kali berturut dari 2019–2023, dan peringkat Webomatrics UNJ terus mengalami peningkatan, dari peringkat 90 pada 2020 melesat menjadi peringkat 39 pada 2023.

Baca juga: Ramai Isu Pemilihan Rektor UIN Jakarta, Kemenag Sampaikan Pesan Ini

 

Selain itu, banyak peminat mendaftar seleksi masuk ke UNJ dari berbagai jalur penerimaan, bahkan dari tahun 2020 hingga 2023 UNJ masuk 15 besar PTN Favorit di Indonesia.

 

Pengalaman pria kelahiran Indramayu ini di UNJ antara lain menjadi Sekretaris Jurusan PMPKN FPIPS IKIP Jakarta, Ketua Jurusan Ilmu Sosial-Politik FIS UNJ, Wakil Dekan IV FIS UNJ, Kepala Pusat KMK Lemlit UNJ, Dekan FIS UNJ, Wakil Rektor Bidang 2 UNJ, dan kini Rektor UNJ.

Sementara untuk pengalaman kepemimpinan di luar UNJ, Prof. Komarudin dipercaya menjadi Ketua Bidang Kampus Mengajar Majelis Rektor PTN se-Indonesia, Ketua Komisi Pendidikan Forum Rektor Indonesia, Ketua Umum Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI).

Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pendidik Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) DKI Jakarta, dan Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) DKI Jakarta.

Selain selalu menjadi juara pertama dan menjadi lulusan terbaik sejak SD, SMP, SPG sampai kuliah di IKIP Jakarta, Prof. Komarudin juga meraih peringkat pertama saat Prajabatan CPNS Dosen tahun 1992 dan meraih Dosen Teladan Nasional di tahun 1996.

“Saya berharap, kita semua dapat membangun UNJ untuk mewujudkan visi – misinya menjadi kampus bereputasi dunia, mendidik lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan era globalisasi saat ini," ungkapnya.

Baca juga: Unila Memulai Tahapan Pemilihan Rektor Baru Periode 2023-2027

"Dan tentu bersamaan dengan itu tetap mewujudkan kampus humanis yang memuliakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusif, serta anti perundungan dan anti kekerasan seksual," tutup Prof. Komarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com