Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi UM Surabaya: Bahaya Banyak Konsumsi Ceker Ayam

Kompas.com - 30/04/2023, 21:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ceker ayam merupakan sisa pemotongan ayam setelah diambil karkasnya. Tetapi meski termasuk bagian sisa, menu olahan ceker termasuk yang disukai banyak masyarakat. 

Ceker ayam merupakan hasil samping dari pemotongan ayam yang memiliki nilai ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan hasil pemotongan lain seperti kepala, jeroan dan leher.

Ceker ayam yang akhir-akhir ini popular di kalangan anak muda yang diolah dengan berbagai jenis olahan.

Banyak franchise yang juga menawarkan menu ceker ayam. Ceker ayam dapat pula diolah menjadi camilan misalnya keripik ceker dan ceker crispy yang digunakan sebagai camilan.

Baca juga: Ahli Gizi UM Surabaya Ingatkan Bahaya Anak Terlalu Sering Makan Mi Instan

Ahli Gizi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Tri Kurniawati menjelaskan ceker ayam memiliki kadar air sebesar 65,08 persen, lemak sebesar 3,90 persen, protein sebesar 20,10 persen, dan kadar abu sebesar 8,16 persen.

Ceker ayam diketahui mengandung 19 asam amino diantaranya yaitu asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin, histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, ileusin, fenilalanin, triptofan dan lisin.

“Komponen terbesar penyusun ceker ayam adalah kolagen yaitu sebesar 5,64 persen - 31,39 persen atau sebesar 28,73 - 36,83 persen dari total protein,” tutur Tri dilansir dari laman UM Surabaya.

Ceker ayam diketahui memiliki 29 jenis kolagen yang berbeda dari kolagen dengan bentuk polimerik yang berbeda.

Tipe kolagen yang menonjol dari kaki ayam yaitu kolagen tipe 1 yang memiliki 3 rantai polipeptida.

Baca juga: 5 Tips Cegah Obesitas dari Dosen UM Surabaya

Karena hal tersebut, ceker ayam memiliki beberapa manfaat bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Maksudnya wajar disini adalah tidak terlalu sering dan tidak terlalu banyak.

“Dikatakan sering apabila konsumsi lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah yang lebih dari satu porsi dan secara terus menerus,” imbuhnya.

Ceker ayam mengandung lemak tak jenuh sebesar 5,5 gram per 100 gram atau 60 persen dari kebutuhan orang dewasa.

Sementara 100 gram ceker mengandung kolesterol sebanyak 84 mg atau 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.

Baca juga: 5 Strategi Menjalankan Pola Hidup Sehat dari Dosen Unesa

"Jadi bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering akan menyebabkan peningkatan kolesterol yang bila terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan badan mudah lelah bahkan pada akhirnya dapat menyebabkan gagal gantung atau stroke," tutup Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com