Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Stikes, Kini Berubah Menjadi Universitas Santo Borromeus

Kompas.com - 10/04/2023, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bulan lalu, tepatnya 16 Maret 2023 menjadi sejarah baru bagi Stikes Santo Borromeus Bandung. Pasalnya, stikes tersebut berubah menjadi Universitas Santo Borromeus.

Adapun perubahan institusi tersebut berdasarkan Surat Keputusan Kemendikbud Ristek 232/E/O/2023 tentang perubahan Stikes Santo Borromeus resmi menjadi Universitas Santo Borromeus per 7 Maret 2023.

Surat keputusan tersebut diserahkan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. M.Samsuri, S.Pd., M.T., kepada Prof. Wimpy Santosa, Ir., M.Eng., MSCE., Ph.D selaku Ketua Yayasan Pendidikan Kesehatan Borromeus (YPKB) dan Ns. Elizabeth Ari Setyarini., S.Kep., M.Kep., AIFO., selaku Ketua Stikes Santo Borromeus.

Transformasi ini ditandai juga dengan 4 Program Studi baru yaitu Program Studi Sarjana Ilmu Gizi, Sarjana Fisioterapi, Sarjana Kewirausahaan dan Sarjana Bisnis Digital.

Baca juga: Dosen Stikes Santo Borromeus: Hindari Toxic Relationship Remaja dengan Cara Ini

Guna merayakan perubahan institusi tersebut, Universitas Santo Borromeus menggelar Misa Syukur "Perubahan Bentuk Stikes Santo Borromeus menjadi Universitas Santo Borromeus" pada, Selasa (28/3/2023).

Romo Clemens Tribowo Saksono, OSC yang memimpin misa tersebut berpesan agar Universitas Santo Borromeus tetap mengingat unsur kesehatan yang dulu menjadi nafas utama, cikal bakal Universitas Santo Borromeus.

Komitmen cetak insan profesional humanis

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4/2023), Prof. Wimpy mengungkapkan rasa syukur atas perubahan Stikes Santo Borromeus menjadi Universitas Santo Borromeus.

Hal ini karena semua prosesnya bisa mendapatkan kelancaran. Bahkan proses perubahannya termasuk cepat, lantaran kurang dari satu tahun.

Dengan motto "Cum Amore Servimus", yang berarti "Melayani dengan Kasih", ia berharap Civitas Akademika Universitas Santo Borromeus, tetap memberikan pelayanan pendidikan yang tetap ramah dan penuh cinta kasih.

Seperti ciri khas seorang perawat, dimana keperawatan menjadi napas dari Universitas Santo Borromeus.

Baca juga: Dukung PTM Terbatas, Stikes Santo Borromeus Gelar Vaksinasi Pelajar Se-Bandung Raya

Terpisah, Rektor Universitas Santo Borromeus, Ns. Elizabeth Ari Setyarini mengungkapkan bahwa Universitas Santo Borromeus berkomitmen untuk mencetak insan profesional humanis dan berbela rasa demi keluhuran martabat manusia serta keutuhan alam ciptaan.

"Kenal kami lebih dekat dan mari bergabung menjadi bagian dari Civitas Akademika Universitas Santo Borromeus," ujarnya.

Universitas Santo Borromeus memberikan penawaran khusus untuk calon mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Gizi, Sarjana Fisioterapi, Sarjana Kewirausahaan dan Sarjana Bisnis Digital.

Berdiri sejak 1953

Dijelaskan, kampusnya mengalami sejarah yang cukup panjang hingga nyaris 70 tahun dari awal berdiri pada 1953.

Saat itu, tepatnya pada 15 September 1953, Pendidikan Kesehatan Borromeus diakui secara resmi oleh pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan.

Kemudian pada 10 November 1992, institusi berubah bentuk menjadi Akademi Perawat (Akper) Santo Borromeus.

Pada tahun 2007, Akper Santo Borromeus melakukan konversi menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Santo Borromeus dengan 3 program studi yaitu S1 Keperawatan, D3 Keperawatan dan D3 Perekam & Informasi Kesehatan.

Setahun kemudian pada 8 Maret 2008, Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus (PPSB) mengesahkan Akper Santo Borromeus menjadi Stikes Santo Borromeus.

Pada tahun 2011, program studi yang diselenggarakan oleh Stikes Santo Borromeus bertambah satu yaitu Profesi Ners.

Baca juga: 15 SMA Terbaik di Jawa Barat, Referensi Daftar PPDB 2023

Program Studi D3 Farmasi bergabung dalam keluarga Stikes Santo Borromeus pada tahun 2016.

Barulah tujuh tahun kemudian, perjalanan panjang ini dilengkapi dengan perubahan bentuk Stikes Santo Borromeus menjadi Universitas Santo Borromeus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com