Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung PTM Terbatas, Stikes Santo Borromeus Gelar Vaksinasi Pelajar Se-Bandung Raya

Kompas.com - 25/09/2021, 19:22 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah hingga kini masih gencar menjalankan program vaksinasi Covid-19. Seperti halnya dilakukan instansi pendidikan yang satu ini.

Stikes Santo Borromeus bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bandung Barat menyelenggarakan Gebyar Vaksinasi di kampus setempat, Sabtu (25/9/2021).

Menurut Ketua Pelaksana Gebyar Vaksinasi Stikes Santo Borromeus, Friska Sinaga, kegiatan ini tentu untuk mendukung program pemerintah yaitu percepatan vaksinasi Covid-19 terutama di kalangan pelajar.

Baca juga: Akademisi Unpad: Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Masih Uji Klinis

"Selain itu, acara ini memang diselenggarakan untuk mempercepat dan mendukung percepatan pembelajaran tatap muka di area Bandung Raya, khususnya di Kabupaten Bandung Barat," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dijelaskan, data dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, jumlah sekolah tingkat menengah yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada tahap pertama ada 1.471 sekolah dari total 4.966 sekolah di Jawa Barat.

Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang digelarnya acara Gebyar Vaksinasi di Kampus Stikes Santo Borromeus, Kota Baru Parahyangan.

Adapun target sasaran vaksinasi sejumlah 2.000 orang. Namun, pencapaian pendaftaran vaksin pada kegiatan ini sebanyak 1.600 orang.

Dijelaskan, acara dibagi menjadi 3 gelombang dan dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB.

"Para peserta datang tepat waktu sesuai gelombang, mengambil antrian dan tak lupa menaati protokol kesehatan," kata Friska.

Dari total peserta tercatat sebagian besar kaum pelajar serta terbuka untuk masyarakat umum, termasuk di dalamnya adalah ibu hamil dan lansia.

Sementara itu, peserta yang tidak dapat melakukan proses vaksinasi sebanyak 55 orang. Hal itu karena beberapa alasan diantaranya:

1. sudah terdaftar jadwal vaksin di lokasi lain

2. NIK yang tidak terdata di Dukcapil

3. kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan

4. penyintas Covid-19 dengan rentang waktu sembuh yang belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Apa Itu AKM Kelas? Siswa Harus Paham

"Kami bersyukur karena kegiatan vaksinasi ini bisa diikuti sebagian besar pelajar. Hal ini untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah Jawa Barat," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com