KOMPAS.com - Puasa di bulan Ramadan memiliki segudang manfaat bagi tubuh.
Misalnya, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan berat badan, hingga mengkontrol gula darah.
Tak cuma tubuh, manfaat puasa juga memiliki dampak tersendiri bagi manusia, seperti menambah ketahanan mental dan psikologi manusia.
Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ahmad Sulaiman mengatakan, puasa Ramadhan dapat mempengaruhi psikologis manusia.
Alasannya karena saat puasa manusia wajib menahan diri, mengurangi asupan kalori dan menunda waktu makan yang biasanya dapat dilakukan sewaktu-waktu.
Baca juga: Dosen UMM: Indonesia Diprediksi Posisi 6 Penderita Diabetes Terbanyak pada 2030
Salah satu dampak psikologisnya, yakni menjadi lebih disiplin.
"Selain itu, karena mengurangi asupan energi yang masuk, seseorang harus menghemat energi dan melakukan aktivitas yang efisien. Hal itu juga berefek pada kegiatan sehari-hari," ucap dosen yang akrab dipanggil Mada tersebut dilansir dari laman UMM.
Dia menyampaikan, puasa yang mengharuskan diri untuk menahan segala jenis hasrat dan nafsu, dapat berguna untuk meningkatkan kontrol diri serta kepekaan sosial.
Puasa juga memandu seorang individu untuk mengekspresikan emosi negatif dengan cara yang lebih sehat.
Secara tidak secara langsung, manusia dituntut untuk mengelola emosi agar tidak bereaksi terlalu berlebihan. tidak mudah marah ataupun larut dalam kesedihan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.