Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa PPNS Inovasi Kapal Pencalang yang Dilengkapi Teknologi Modern

Kompas.com - 26/02/2023, 11:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) membuat inovasi kapal pencalang. Bahkan kini kapal tersebut sudah selesai dibuat dan siap melaut.

Adapun kapal pencalang itu didanai melalui Program Matching Fund Vokasi 2022. Kapal yang menjadi bagian dari Revitalisasi Jalur Rempah Nusantara ini bahkan sudah berhasil meluncur ke laut untuk proses uji coba berikutnya di laut.

Untuk proses peluncuran kapal itu diadakan di galangan kapal PT. Tri Ratna Diesel, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (23/2/2023).

Tentunya, dengan diluncurkannya kapal pencalang ini menjadi bukti kekayaan intelektual penguasaan teknologi di masa lampau.

Baca juga: PPNS Inovasi PLTS Apung di Embung, Jadi Wisata Edukasi Teknologi

Proses peluncuran dipimpin langsung oleh Ketua Tim Proyek Revitalisasi Kapal Tradisional dari PPNS, I Putu Arta Wibawa.

"Setelah proses peluncuran ini, tahap selanjutnya adalah uji coba di perairan, seperti penggunaan mesinnya, motornya, termasuk layarnya untuk memastikan semua berfungsi dengan baik sebelum kapal benar-benar resmi berlayar," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Sabtu (25/2/2023).

Kapal Pencalang merupakan kapal dagang tradisional nusantara atau dalam sejarah disebut sebagai pantchiallang atau pantjalang.

Kapal dagang favorit sejak dahulu

Dijelaskan, pemilihan jenis Kapal Pencalang dikarenakan peran besar kapal ini dalam menggerakkan perekonomian nusantara melalui aktivitas perdagangan di masa lampau.

Bentuk kapal yang relatif tidak terlalu besar, tetapi memiliki daya tampung yang cukup banyak dan daya jelajah yang tinggi menjadikan Kapal Pencalang sebagai kapal favorit bagi para pedagang dari seluruh nusantara pada masa itu.

Selain itu, kapal jenis ini hampir ditemukan di seluruh wilayah mulai dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Mahasiswa KKN UNY Inovasi Keripik Batang Pisang, Begini Cara Buatnya

Sedangkan kapal pencalang hasil inovasi PPNS tersebut memadukan teknologi kapal tradisional dan modern. Yakni penggeraknya menggunakan motor dan layar.

Sementara itu, badan kapal dibuat dari kayu Merbau, Jati, dan Camplong, yang didapat dari berbagai daerah, seperti Bawean, Banyuwangi, dan Situbondo.

Tak hanya itu saja, kapal tersebut juga dilengkapi dengan alat automation identification system (AIS) hasil riset terapan dari dosen dan mahasiswa PPNS.

AIS merupakan sistem pelacakan otomatis yang digunakan pada kapal. AIS ini mampu menampilkan keberadaan kapal lain di sekitarnya berada melalui layar display monitor electronic chart display information system (ECDIS) dan system electronic navigation chat (SENC).

Tentunya, penggunaan AIS diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian dan Internasional Maritime Organization Resolution A.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com