Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Untung Rugi Digitalisasi Pendidikan

Kompas.com - 04/02/2023, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua, di antara keprihatinan terhadap kualitas pendidikan, tercatat bahwa proyek pengadaan e-book baik oleh pemerintah maupun oleh swasta akan mengarah pada monopoli atas konten pendidikan.

Ketiga, banyak filsuf pendidikan mengatakan proses pembelajaran secara elektronis, bertentangan dengan ide pembelajaran yang lebih efektif.

Mereka juga mengaitkan proses pembelajaran dengan sebuah 'efek buku'. Artinya, dengan membaca buku, para pembelajar akan terasah untuk berpikir kritis sehingga berwawasan luas.

Keempat, penggunaan buku e-course secara substansial mengurangi imajinasi anak muda, dan menjadikan mereka, manusia yang tidak innovatif.

Kelima, pemanfaatan perangkat elektronik secara berlebihan, 'setidaknya 9 jam pelajaran' seminggu dalam proses pendidikan akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan, baik para pembelajar maupun para guru atau instrukturnya.

Mereka berpotensi mengalami gangguan penglihatan dan risiko miopia, karena terlalu menatap layar komputer secara intens dalam kurun waktu panjang.

Keenam, pembelajaran daring seharusnya tidak menjadi alternatif untuk pengalaman di dalam kelas, karena hal itu membuat kurangnya koneksi dan interaksi pribadi antara peserta didik dan juga dengan para pengajarnya.

Teknologi digital bahkan berpotensi menghilangkan keterampilan interpersonal dan berkomunikasi dan kemampuan orang untuk berinteraksi satu sama lain.

Ketujuh, digitalisasi juga membuka peluang bagi pengguna untuk masuk ke dalam cyber bullying dan membuat orang terputus dari dunia nyata.

Kedelapan, oleh karena laptop, komputer, ponsel benar-benar menggantikan penggunaan kertas dan buku, maka hal itu menyebabkan punahnya tulisan tangan yang bagus.

Kesembilan, digitalisasi pendidikan berpotensi memperbesar jurang pemisah antara peserta didik dari keluarga ekonomi kuat (kaya) dan dari yang berekonomi lemah (miskin).

Hal ini berdampak pada kesenjangan kualitas pengetahuan, yang pada gilirnya membuat mereka sulit untuk mendapat kesempatan kerja.

Kolaborasi dan fokus

Abad ke-21 telah membawa dunia pendidikan kita ke perubahan besar. Tekonologi informasi dan jaringan internet telah membawa perubahan paradigma dalam cara mendasar di mana proses pendidikan dilakukan.

Berkenaan dengan itu, Pusdatin Kemendikbud telah menyiapkan beberapa program strategis dan layanan yang selama ini manfaatnya dirasakan secara luas.

Di antaranya, Rumah Belajar, TV Edukasi, Radio Edukasi dan beberapa layanan lainnya. Bahkan, Rumah Belajar menjadi aplikasi pendidikan favorit, yang diakses ratusan juta pengunjung.

Kemendikbud juga telah menyiapkan road map untuk 15 tahun mendatang, dalam peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus transformasi digital pendidikan kita.

Untuk itu Indonesia membutuhkan kolaborasi, kreatifitas dan dedikasi untuk terus mengembangkan digitalisasi pendidikan.

Salah satu kunci pokok adalah tetap menjaga keseimbangan antara pendekatan tradisional yang menekankan relasi interpersonal, dan pemanfaatan teknologi digital yang menekankan relasi impersonal jarak jauh tanpa batasan ruang dan waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com