Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2022, 14:28 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pada Tanya Pakar Radio Indonesia Sehat (RAISA) UGM, Kamis (29/12/2022), dr. Albaaza Nuady, Sp.M., dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKKMK UGM menjelaskan mengenai mata juling.

Menurut dia, sebenarnya manusia hanya bisa melihat hanya dengan 1 mata. Namun, penglihatan akan lebih sempurna jika kedua mata dapat berfungsi dengan baik.

Jadi, bayangan di mata kanan dan kiri dapat diproses menjadi satu kesatuan untuk melihat suatu objek.

Dia juga menjelaskan, bahwa kondisi mata juling terjadi jika salah satu bayangan yang diterima oleh mata tidak sejajar.

Baca juga: Ahli Gizi UGM Beri Tips Diet Sehat

"Mata juling menyebabkan fungsi 2 mata tidak bisa dipenuhi," ujarnya dikutip dari laman FKKMK UGM.

"Kondisi mata juling mengganggu beberapa kegiatan sehari-hari misalnya memasukkan benang ke dalam jarum dan menonton film 3D," imbuhnya.

Gejala mata juling

Adapun gejala mata juling yang paling mudah dikenali adalah posisi mata yang tidak lurus. Bagi penderita, pandangan akan terasa tidak sejajar.

"Karena mengganggu kegiatan sehari-hari, mata juling sebaiknya segera ditangani," kata dia.

Dari penjelasan dr. Albaaza, mata juling dibagi menjadi 2, yakni:

1. Ada yang terjadi sejak lahir.

2. Ada pula yang terjadi akibat kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang.

"Biasanya mata juling yang muncul di usia dewasa dipicu oleh penyakit tertentu," terangnya.

Sedangkan mata juling yang terjadi karena penyakit lain, bisa disembuhkan dengan menyembuhkan penyakitnya terlebih dahulu.

Untuk mata juling yang muncul sejak lahir, sebaiknya ditangani dengan operasi sejak dini.

Banyak kasus mata juling yang tidak disembuhkan total karena terlambat mendapatkan penanganan.

Baca juga: Buah dan Sayur untuk Kesehatan Mata

"Biasanya, orangtua tidak tega melihat buah hati yang masih bayi harus dioperasi. Padahal, lebih kasihan jika mata julingnya tidak bisa disembuhkan secara maksimal karena terlambat ditangani," tandas dokter Albaaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com