Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Kepala Sekolah adalah Aktor Penting Ekosistem Pendidikan

Kompas.com - 15/12/2022, 09:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Salah satu aktor paling penting dalam ekosistem pendidikan yakni Kepala Sekolah. Sementara itu, Pengawas dan kepala sekolah merupakan bagian dari kepemimpinan pendidikan.

Hal tersebut dikatakan oleh kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo pada acara Rembuk Nasional "Peningkatan Sebaran Pendidikan Berkualitas: Merumuskan Konsensus Pemerintah, Sekolah & Guru di Indonesia," di Auditorium Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu (14/12/2022).

“Aktor paling penting dalam di dalam ekosistem pendidikan kita, itu mohon maaf bukan dinas pendidikan, bukan Pemda, apalagi Dirjen dan para Menteri. Kalau harus memilih satu adalah kepala sekolah,” kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Dr. Anindito Aditomo.

Baca juga: 9 Jenis Kecerdasan Manusia dan Ciri-cirinya, Kamu yang Mana?

Lebih lanjut, Nino sapaan akrab Kepala BSKAP menambahkan, perhatian bagi kepala sekolah harus menjadi prioritas. Hal ini terwujud dalam program guru penggerak yakni pelatihan calon kepala sekolah yang nantinya bisa menjadi calon pengawas sekolah.

Oleh karena itu, program guru penggerak tersebut bukanlah untuk sekolah guru, tetapi program kepemimpinan dalam pendidikan.

Bedanya dengan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yakni guru penggerak filosofinya adalah kepemimpinan pembelajaran, sehingga fokusnya pada pembelajaran.

Dengan demikian, mereka yang sudah mengikuti program guru penggerak memiliki potensi dalam pembelajaran, sekaligus sebagai pemimpin yang bisa menggerakkan hati dan pikiran guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

"Guru penggerak substansinya pada program pembelajaran dan peningkatan kepemimpinan demi pendidikan yang lebih berkualitas," tegas Nino.

Baca juga: Kemendikbud Buka Rekrutmen Guru Penggerak 9-10, Segera Daftar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sendiri optimis dalam meningkatkan jumlah guru penggerak di wilayah Indonesia. Saat ini sudah ada 50.000 guru penggerak dalam waktu kurang dari dua tahun.

“Kalau target dari mas Menteri, selalu ambisius 400.000 sampai tahun 2024,” kata Nino.

Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kepala sekolah. Kalau ada keluhan bahwa jumlah kepala sekolah belum mencukupi, sebenarnya jumlah yang ada saat ini sudah lebih banyak dari sebelumnya.

Nino juga mengingatkan regulasi yang baru tentang kepala sekolah yang tertuang di dalam Permendikbud Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, tepatnya pada pasal 4.

Baca juga: BCA Buka 7 Lowongan Kerja Lulusan S1/S2 dari Banyak Jurusan

Di dalam regulasi disebutkan, apabila jumlah Guru yang memiliki sertifikat calon Kepala Sekolah atau sertifikat Guru Penggerak di wilayahnya tidak mencukupi, Pemerintah Daerah dapat menugaskan Guru sebagai Kepala Sekolah dari Guru yang belum memiliki sertifikat calon Kepala Sekolah atau sertifikat Guru Penggerak.

Memang harus diakui, ketika berbicara tentang kualitas pendidikan, tentu jumlah guru itu harus terpenuhi terlebih dahulu, kata dia.

Hal tersebut disampaikan guna menjawab temuan yang dilakukan oleh Lembaga penelitian dan konsultasi kebijakan publik, Synergy Policies dan Tanoto Foundation.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com