Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti FT UI dan Nanotech Kembangkan ONG untuk Tingkatkan Produksi Udang

Kompas.com - 14/12/2022, 18:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Udang menjadi primadona ekspor perikanan di Indonesia berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia, penerapan teknologi maju untuk peningkatan kualitas serta kuantitas udang perlu didorong.

Baca juga: Kiat Erina Gudono Kuliah di Kampus Top Dunia: Belajar 30 Jam

Namun budidaya udang bukanlah tanpa tantangan, beberapa faktor, seperti kualitas air buruk serta penyakit yang disebabkan kondisi tambak yang kurang optimal menjadi momok bagi para petani yang menyebabkan banyaknya kematian dini pada udang.

Sehingga, penyediaan kondisi air dan tambak yang optimal menjadi penting untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Tim Peneliti dari Fakutas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) serta PT Nanotech Indonesia Global Tbk melakukan kerja sama dalam pendanaan Kedaireka tahun 2022 untuk penelitian dan pengembangan teknologi Oxygen Nanobubble Generator (ONG) dalam budidaya udang.

Melalui pendanaan Kedaireka tahun 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), FT UI dan NIG mengembangkan integrasi dari mesin oxygen concentrator karya FT UI serta teknologi unggulan NIG yakni mesin Nanobubble.

Ketua Tim Peneliti sekaligus Dosen Teknik Elektro UI, Dr. Tomy Abuzairi mengatakan. alat ONG ini mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut pada air menggunakan bantuan konsentrator oksigen.

Konsentrator oksigen ini, kata dia, digunakan untuk mensuplai oksigen dengan kadar di atas 90 persen dari udara bebas (78 persen N2 dan 21 persen O2).

Selain itu, prototipe ONG ini didesain agar dapat diletakkan di tengah kolam tambak secara terapung.

"Hal ini dilakukan agar nanobubble yang mengandung Oksigen dengan konsentrasi tinggi dapat tersebar secara merata ke seluruh bagian kolam tambak," ucap dia dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).

Untuk melihat performa dari ONG dalam budidaya perikanan, tim menerapkannya di kolam BRIN Limnologi yang juga sedang berkolaborasi dengan Nanotech Indonesia Global, dalam budidaya berbasis nanoteknologi.

Dr. Fauzan Ali sebagai advisor kegiatan budidaya dalam kolaborasi riset ini sangat optimis penerapan nanoteknologi dapat meningkatkan kualitas budidaya perikanan di Indonesia.

Baca juga: Pernah Kuliah di Singapura, Ini Jurusan yang Dipilih Kaesang Pangarep

Dr. Fauzan juga seorang peneliti Pusat Riset Limnologi BRIN yang memiliki riwayat di bidang perikanan yang luar biasa dengan menghasilkan 7 paten dan paten sederhana.

Komisaris Utama Nanotech Indonesia Global, Prof. Nurul Taufiqu Rahman menyatakan, saat ini Nanobubble Generator telah diproduksi dan dipasarkan oleh Nanotech Indonesia Global yang diaplikasikan dalam budidaya tambak udang.

Itu demi meningkatkan kelarutan gas oksigen di dalam air dan menjaga kestabilan kandungan oksigen dalam waktu yang lama dibandingkan dengan aerator konvensional.

"Ukuran gelembung pada skala nano dapat meningkatkan luas permukaan kontak. Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas hidup ikan dan udang di tambak dan meningkatkan hasil panen," tutur dia.

Dekan FT UI, Prof. Heri Hermansyah mengungkapkan, tujuan dari produk ini yaitu memberikan solusi untuk masalah akuakultur, seperti kekurangan oksigen, dengan menawarkan teknologi yang dapat meningkatkan dan menstabilkan konsentrasi oksigen di dalam air.

Kecukupan oksigen di perairan dapat meningkatkan total panen dan menghindari penyakit yang sering mengganggu produksi perikanan.

Baca juga: Menag Minta Pengawas Tindak Kasus Pelecehan dan Kekerasan di Madrasah

"Semoga ke depannya industri perikanan Indonesia dapat memanfaatkan produk ini dan semakin membawa kemakmuran bagi para nelayan dan penambak udang," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com