Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2022, 20:21 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sekolah di Kota Palembang sudah menggunakan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) dalam belanja barang-barang kebutuhan sekolah.

Kehadiran SIPLah diapresiasi oleh para kepala sekolah dan operator sekolah karena mempermudah mereka dalam pengadaan barang dan jasa (PBJ) secara daring dengan fleksibel dan aman.

Baca juga: 30 BUMN Buka 890 Lowongan Kerja untuk Lulusan Diploma, S1, dan S2

Operator SIPLah di SD Xaverius 1 Palembang, Sudiro mengatakan, sekolahnya sudah menggunakan SIPLah sejak tahun 2020.

Pada tahun itu, katanya, sekolah diwajibkan memakai SIPLah dan dilarang melakukan transaksi tunai.

"Itu jadi tantangan tersendiri bagi sekolah," kata dia dalam diskusi terkait SIPLah di SMA Negeri Sumatera Selatan, Palembang, Selasa (6/12/2022).

Dia menuturkan, sebelum ada SIPLah, sekolahnya memenuhi kebutuhan sekolah atau membelanjakan dana BOS dengan berjalan kaki dari toko ke toko untuk mencari barang dan toko yang cocok.

Selain itu, mereka juga dihantui masalah pajak, sementara informasi yang ada cukup membingungkan.

Sudiro juga mengaku kesulitan dalam melakukan pelaporan karena harus memilah dokumen sendiri secara manual.

Terkait tata kelola keuangan, SIPLah mempermudah pendokumentasian elektronik untuk setiap transaksi sehingga tercipta transparansi dan akuntabilitas, serta tercapai efisiensi anggaran dan opsi penyedia yang lebih banyak/beragam.

"Dengan adanya SIPLah dan ARKAS, kami jadi belanja lebih enak menurut RKAS. Barang-barang yang kami butuhkan ada di SIPLAh. Tinggal kami pilih sesuai spek yang kami butuhkan. Dokumen dan berkas-berkas yang kami butuhkan selalu ada dan bisa diambil ulang dokumennya," ucap Sudiro.

Di SIPLah, informasi mengenai durasi pengiriman yang dibutuhkan sekolah juga tercantum. Sekolah dapat memilih mitra pengiriman dan durasi kecepatan pengiriman yang paling sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Baca juga: 5 Posisi Pekerjaan yang Banyak Dicari Perusahaan Versi JobStreet

"Kami bisa menentukan kapan barang harus sampai, kapan waktu harus bayar, itu kami tentukan sendiri. Ke depan kami akan tetap memakai SIPLah karena itu salah satu sistem atau cara yang saat ini dan ke depannya cocok bagi sekolah kami," ungkap Sudiro.

Hal senada juga diungkapkan oleh Operator SIPLah di SMA Negeri Sumatera Selatan, Farida Hasmi.

Menurut dia, SIPLah sangat efisien, efektif, dan memberikan kemudahan. Dia hanya perlu membuka aplikasi dan bisa berbelanja dari toko mana pun di Indonesia, bahkan bisa mengecek sudah sampai di mana proses pemesanannya.

Dari segi pembayaran pun lebih mudah menggunakan SIPLah.

"Tidak ribet antre di bank. Jadi belanja bisa di sekolah, pembayarannya pun cukup di sekolah, sudah terbayarkan. Dari ARKAS juga tinggal input dan sudah selesai pekerjaan sampai pelaporan," ucap Farida.

Kepsek SMAN Sumatera Selatan, Iswan Djati Kusuma menambahkan, dirinya merasa bebannya berkurang setelah sekolah menggunakan SIPLah untuk pembelanjaan.

Baca juga: Rektor Minta Lulusan Unair Jangan Minder

"SIPLah memberikan tidur nyenyak kepada saya sebagai kepala sekolah. Ini tahun yang ke-12 saya jadi kepala sekolah. Sebelumnya selama sepuluh tahun saya jadi kepala sekolah di daerah. Di daerah kami sudah mengenal SIPLah sejak lama, tapi tidak bisa belanja karena keterbatasan internet," tukas Iswan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com