Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2022, 17:46 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengupayakan percepatan dan peningkatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) dan BOP Pendidikan Kesetaraan.

Fleksibilitas penggunaan dana BOP juga diberikan untuk memudahkan lembaga pendidikan memenuhi kebutuhan lembaganya sesuai dengan prioritas masing-masing.

Baca juga: 30 BUMN Buka 890 Lowongan Kerja untuk Lulusan Diploma, S1, dan S2

Misalnya di Palembang, Sumatera Selatan, ada Kelompok Belajar (KB) yang memanfaatkan dana BOP PAUD untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi mengenai stunting melalui penyuluhan kepada orang tua.

Kepala KB Kasih Ibu Jakabaring, Mardalena mengatakan, pada tahun ini satuan pendidikannya berinisiatif mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai stunting untuk para wali murid.

Hal tersebut diputuskan melalui kesepakatan dalam rapat bersama antara guru-guru dengan orangtua.

"Kami setiap bulan ada rapat untuk rencana kegiatan, lalu kami bilang kepada wali murid. Kami tanyakan di rapat. Kebetulan di Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) juga ada tentang stunting. Kami juga sepakat setelah dibicarakan dengan guru-guru," kata dia di SKB Kota Palembang, Selasa (6/12/2022).

Mardalena menuturkan, KB Kasih Ibu juga berkoordinasi dan bekerja sama dengan puskesmas untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Puskesmas pun menyambut baik karena edukasi mengenai stunting juga menjadi program prioritas puskesmas.

"Saya rasa mereka (puskesmas) lebih paham tentang stunting. Mereka bisa menjelaskan lebih terperinci daripada kami selaku guru atau tutor. Kami sadar bahwa pemahaman orang tua terhadap stunting itu sangat penting," tutur dia.

Baca juga: UKT 3 Jalur Seleksi PTN Sama, Kemendikbud: Hapus Stigma Jalur Mandiri Mahal

Dari tahap perencanaan, persiapan, hingga penyelenggaraan kegiatan, Mardalena mengikuti panduan penggunaan dana BOP dari Kemendikbud Ristek.

Dia mengatakan, di dalam panduan tersebut sudah tercantum secara teknis cara penggunaan dana BOP untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan atau edukasi.

Dana BOP dapat digunakan untuk membayar honor narasumber, biaya rapat dengan guru-guru untuk persiapan kegiatan, dan biaya transportasi untuk orangtua yang hadir.

"Kami bilang dulu sama puskesmas, butuh berapa narasumber untuk penyuluhan stunting. Lalu ada snack dan uang transport untuk wali murid. Waktu mereka kan sudah terpakai oleh kami. Seharusnya setelah mengantar anak bisa langsung pulang. Jadi kami berikan uang untuk mengganti waktu dan transport agar mereka semangat," jelas Mardalena.

Dia mengatakan, pihaknya tidak kesulitan dalam mengikuti panduan atau petunjuk teknis mengenai penggunaan dana BOP karena semua sudah tercantum di dalamnya.

Dia dan guru-guru di KB Kasih Ibu pun tinggal mengikuti panduan tersebut dan sadar bahwa mereka tidak bisa sembarangan dalam menggunakan dana BOP. Semua harus sesuai dengan peraturan.

Baca juga: Ketahui 10 Portofolio yang Disiapkan untuk Daftar SNBP 2023

"Semuanya sudah diatur dalam panduan BOP tadi. Tidak bisa menurut pandangan kami saja. Jadi laporan kami ke dinas pendidikan dan BOP Salurnya juga tidak ada masalah," jelas dia.

Menurut Mardalena, kegiatan edukasi mengenai stunting direspons dengan baik oleh para wali murid. Hal tersebut terlihat dari semangat mereka saat mengikuti kegiatan dan bertanya kapan lagi bisa diselenggarakan kegiatan serupa.

Mardalena menambahkan, selain untuk kegiatan penyuluhan stunting, KB Kasih Ibu juga menggunakan dana BOP untuk membayar gaji guru dan membuat Pojok Baca untuk anak-anak.

Baca juga: Rektor Minta Lulusan Unair Jangan Minder

"Alhamdulillah guru-guru terbantu, jadi mereka sedikit senang, ada tambahan. Kemudian selain Pojok Baca, anak-anak juga kami berikan buku paket untuk belajar," tukas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com