Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Stunting Memengaruhi Kecerdasan dan IQ Anak? Ini Kata Pakar

Kompas.com - 05/12/2022, 16:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Periode emas 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.

Pada periode emas, otak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, yang mendukung seluruh proses tumbuh kembang anak dengan sempurna.

Namun, kondisi stunting dapat membuat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, membuat daya pikir anak berisiko melambat.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menjelaskan kekurangan gizi pada periode emas tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya.

“Karena mengalami kekurangan gizi menahun, anak stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya" jelas Ira dilansir dari laman UM Surabaya.

Menurutnya, konsekuensi dari stunting pada anak bersifat langsung dan jangka panjang, termasuk peningkatan morbiditas dan mortalitas, perkembangan anak yang buruk.

Termasuk peningkatan risiko infeksi dan penyakit tidak menular di masa dewasa, anak menjadi tidak cerdas dan sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah karena pertumbuhan otak terhambat, yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan produktivitas dan kemampuan ekonomi.

“Kemampuan berpikir anak stunting menjadi lambat jika dibandingkan dengan anak seusianya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar anak" imbuhnya lagi.

Baca juga: 5 Ciri Kamu Termasuk Orang Cerdas, Bukan Hanya Dilihat dari IQ

Ira menjelaskan, perkembangan kognitif merupakan aspek yang berfokus pada keterampilan berpikir anak termasuk belajar, pemecahan masalah.

Kemudian berpikir rasional, pemusatan perhatian, kreativitas, bahasa, dan kemampuan mengingat sesuatu yang akhirnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak di sekolah.

Otak merupakan organ tubuh yang paling cepat mengalami kerusakan apabila anak mengalami masalah gizi. Otak merupakan pusat saraf yang berpengaruh terhadap respon anak untuk melihat, mendengar, berpikir, dan melakukan gerakan" katanya.

Defisiensi atau kurangnya nutrisi pada anak dapat mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat (SSP), pengembangan struktur SSP dan sistem neurotransmitter.

Defisiensi nutrisi menyebabkan jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan serta ketidaksempurnaan biokimia dalam otak.

Status gizi yang baik merupakan hal penting untuk perkembangan dan kematangan neuron otak.

Baca juga: Terkenal Disiplin, Begini Cara Orangtua Jepang Mendidik Anak

Anak yang mengalami stunting akan memiliki rasa ingin tahu yang lebih rendah dan kelemahan motorik karena terdapat gangguan pada proses pematangan neuron serta perubahan struktur dan fungsi otak.

Ira kemudian menyebutkan penelitian oleh Sutiari dan Wulandari pada tahun 2011, tentang hubungan status gizi lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dalam penelitian itu menyatakan bahwa gangguan pemenuhan nutrisi yang terjadi sampai anak berusia 2 tahun dapat mengurangi sel otak sebanyak 15-20 persen.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Ini 4 Manfaat Bersihkan Wajah Sebelum Tidur Malam

Nilai IQ sebagai salah satu tanda perkembangan otak, dimana skor IQ pada anak stunting lebih rendah dibandingkan dengan anak non-stunting.

“Pendapat ini didukung oleh pernyataan UNICEF bahwa anak dengan kondisi stunting memiliki IQ 11 poin lebih rendah dibandingkan rata-rata anak yang tidak mengalami stunting" pungkas Ira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com