KOMPAS.com - “Di daerah saya banyak siswa miskin tapi tidak dapat PIP”, “Kok, anak saya tahun kemarin dapat PIP, tapi tahun ini tidak dapat, kenapa?”
Dua pertanyaan tersebut kerap muncul ketika berbicara mengenai Program Indonesia Pintar (PIP).
Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Koordinator Pokja PIP Dikdasmen Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Sofiana Nurjanah menegaskan bahwa penetapan siswa sebagai penerima PIP hanya mengacu pada dua kategori.
Kategori pertama ialah siswa yang keluarganya terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. Kategori kedua ialah siswa yang namanya diusulkan oleh dinas Pendidikan atau pemangku kepentingan.
Baca juga: Cara Daftar DTKS 2022 untuk Dapat KJP Plus, KJMU, hingga Bansos
“Jika siswa tidak masuk pada kedua kategori itu, semiskin apapun, kami tidak punya dasar untuk memberikan PIP,” uajr Sofiana dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan PIP di Bogor, Selasa (29/9/2022) dalam keterangan Puslapdik.
Sofiana mengatakan, data DTKS itu sangat dinamis, bisa berubah-ubah terus.
“Yang bulan lalu miskin sehingga masuk DTKS, bisa saja bulan ini tidak miskin lagi sehingga dikeluarkan dari DTKS, begitu juga sebaliknya, yang bulan ini tidak miskin, bulan depan bisa jatuh miskin," jelasnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Sofiana, DTKS itu sepenuhnya kewenangan Kementerian Sosial, sedangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi hanya sebagai pengguna data.
“Tahun ini terdata di DTKS sehingga layak dapat PIP, Tahun depan mungkin keluar dari DTKS sehingga PIP-nya tidak dapat lagi. Itu sangat mungkin, dan kami tidak bisa mengintervensi Kemensos soal DTKS ini," jelas Sofiana.
Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar SD-SMA 2022
Karena perubahan DTKS yang terus menerus itu, lanjut Sofiana, maka Puslapdik harus melakukan cut off dalam penetapan penerima PIP dari kategori DTKS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.