Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Sukur: Sekolah Kebangsaan dan Peradaban UNJ Tumbuhkan Peradaban Damai dan Harmonis

Kompas.com - 30/11/2022, 14:18 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar "Sekolah Kebangsaan dan Peradaban" bagi sivitas akademika UNJ pada Selasa, 30 November 2022 di GOR Kampus B UNJ, Jakarta.

Sekolah Kebangsaan dan Peradaban ini merupakan kerja sama UNJ dengan Pusat Pengembangan Karakter dan Peradaban Saudi Fund Development (P2KP-SFD) dan menghadirkan Prof. Rokhmin Dhauri, dan Haidar Bagir sebagai narasumber serta Agus Idwar Jumhadi sebagai moderator.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ Abdul Sukur mengatakan, kegiatan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban yang bertema filsafat, saintek dan moralitas ini bertujuan sebagai arah pembelajaran di kampus melalui pengembangan karakter dan moralitas yang kreatif, inovatif dan kolaboratif.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai kebangsaan pada mahasiswa yang merupakan agen perubahan dan peradaban," jelas Abdul Sukur.

"Sehingga nantinya dapat tumbuh peradaban yang damai dan harmonis. Untuk itu UNJ sebagai universitas yang melahirkan calon–calon guru sangat berkomitmen dalam menumbuhkan nilai kebangsaan dan peradaban bagi para mahasiswanya," tambahnya.

Sementara itu Rektor UNJ Prof. Komarudin dalam sambutan mengucapkan terima kasih kepada kantor Warek Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan Pusat Pengembangan Karakter dan Peradaban Saudi Fund Development (P2KP-SFD) UNJ yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini.

"Kegiatan ini sangat penting karna bangsa Indonesia yang sangat heterogen, sehingga ancaman dan tantangannya bagi persatuan dan kesatuan bangsa sangat tinggi," ungkap Prof. Komarudin.

Baca juga: Ajak Milenial Rawat Idealisme, Bupati Kediri Gelar Seminar Kebangsaan

"Untuk itu penting membangun nilai kebangsaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Selain itu juga penting membangun peradaban agar bangsa kita bisa beradab," tambahnya. 

Prof. Komarudin juga menyampaikan, Sekolah Kebangsaan dan Peradaban UNJ ini turut mengilhami kita semua untuk senantiasa bersatu padu menjadi bangsa yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan republik Indonesia.

Modal utama memperkokoh nilai kebangsaan 

Pada pemaparan materi, Prof. Rokhmin Dhauri yang merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia era Presiden Megawati dan juga guru besar IPB University menjelaskan, Indonesia memiliki modal dasar dalam pembangunan dan memperkokoh nilai kebangsaan.

Modal utama tersebut antara lain jumlah penduduk yang besar, kekayaan sumber daya alam, posisi geoekonomi dan geopolitik yang sangat strategis, dan akhlak mulia bangsa.

Hal inilah yang menurut Prof. Rokhmin Dhauri harus disadari oleh semua elemen masyarakat dan juga negara dalam memperkokoh nilai kebangsaan.

Di akhir acara, Prof. Rokhmin Dhauri juga mengapresiasi program Sekolah Kebangsaan dan Peradaban yang diselenggarakan UNJ.

"Kegiatan ini sangat bagus dalam menumbuhkan dan berpikir kritis yang berkaitan bagi persoalan kebangsaan dan peradaban. Sukses untuk kegiatan UNJ," ucap Prof. Rokhmin Dhauri.

Sementara itu Haidar Bagir yang merupakan Presiden Direktur Mizan Group sekaligus ulama dan filantropis memaparkan materi mengenai Sains, Teknologi, Manusia, dan Agama.

Lulusan Pusat Studi Timur Tengah Universitas Harvard ini menjelaskan, masyarakat modern saat ini yang mengejar kesuksesan justru alami kehampaan dalam hidup hingga alami stres.

"Sebab sukses itu adalah sarana dalam mencapai tujuan, dan yang paling penting meaningfull success yang menjalani hidup yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain," jelas Haidar Bagir.

Baca juga: Kobarkan Semangat Cinta Tanah Air, Pemkab Kediri Gelar Gebyar Kebangsaan 2022

Haidar Bagir mengingatkan, kesuksesan tidak hanya diukur dari indeks ekonomi saja, tetapi sangat penting juga indeks kebahagiaan. Ia juga berpesan kepada sivitas akademika UNJ yang lulusannya adalah guru untuk selalu menerapkan integral education agar terjadi keseimbangan dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan spiritual.

"Agar terbangun manusia Indonesia yang beriman, bahagia dan bermakna dalam menjalani hidup," pungkas Haidar Bagir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com