Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Attitude" dan "Soft Skill" Jadi Modal Penting Saat Masuk Dunia Kerja

Kompas.com - 24/11/2022, 15:21 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

Guna mencapai hal tersebut, dosen harus memberikan teladan terlebih dahulu. Oleh karena itu, keteladanan dosen dan academic traditions merupakan dua hal penting dalam menginfusi IDCP pada pendidikan vokasi.

Lebih lanjut Ludfi menyampaikan soft skill, attitude, spiritualitas, and life value menyangkut kesadaran. Orang yang tidak sadar akan sulit untuk menunjukkan dirinya. Sebagai dosen tentu harus menunjukkan karakter dan teladan yang bagus di depan mahasiswanya.

Baca juga: Bukan IPK, Inilah yang Dibutuhkan Lulusan untuk Sukses di Dunia Kerja

“Kalau kita menuntut mahasiswa kita benar-benar memiliki value yang positif dan mencerminkan IDCP, maka kita harus memberikan contoh terlebih dahulu kepada mahasiswa kita,” ujar Ludfi.

Lebih lanjut Ludfi menguraikan empat tentang pilar penting dalam IDCP pada pendidikan vokasi yakni knowledge and skills, attitude, spirituality, and life values.

Fundamental Core of Educational Outcomes (IDCP)

1. Knowledge and skills

Dalam hal ini, IDCP harus menanamkan pengetahuan dan keterampilan dalam pendidikan vokasi.

2. Attitude

Dalam kegiatan MBKM, attitude mahasiswa vokasi sangat perlu, sebagai contoh ketika mahasiswa melakukan praktek magang, tetapi tidak memiliki sikap disiplin dan kerja sama, mereka akan mengalami kesulitan.

Selain itu, lulusan pendidikan tinggi juga perlu memiliki etika. Dalam kenyataannya, jika ada mahasiswa memiliki IPK tinggi, tetapi tidak memiliki etika, dia akan kesulitan dalam mencari pekerjaan.

Ludfi sendiri mengatakan ada tujuh soft skill yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini dan erat kaitannya dengan MBKM yakni leadership skills, teamwork, communication skills, problem-solving skills, work ethic, flexibility/adaptability, and interpersonal skills.

Baca juga: UNJ Raih Penghargaan Top 10 Pencatatan HKI Tertinggi 2022 Kategori Perguruan Tinggi

Ketujuh aspek soft skills tersebut sangat dibutuhkan oleh mahasiswa ketika melakukan praktek dan magang. Hal tersebut sekaligus menjadi modalnya dalam mencari pekerjaan ketika sudah lulus dari pendidikan tinggi.

3. Spirituality

Spiritualitas ini akan mendorong seseorang lebih respek, pendamai, dan memiliki sikap yang baik terhadap orang lain. Mereka akan memiliki sikap dan tindakan yang lebih positif jika spiritualitasnya sudah terbina dengan baik.

4. Life Values

Pendidikan vokasi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan, misalnya ketika mereka melakukan proyek kemanusiaan, maka mereka dituntut untuk gotong royong dan kerja sama. Hal ini sangat relevan untuk mahasiswa vokasi.

Oleh karena itu, penerapan IDCP ini akan mencetak generasi yang unggul dalam bidangnya dan memiliki life values yang memadai.

Baca juga: Pulihkan Indonesia lewat Teknologi, Kemendikbud Ristek Gelar Gemastik 2022

Saat menutup acara tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati menyampaikan pentingnya komitmen dari berbagai pihak dalam menerapkan IDCP, terutama dari kementerian. Salah satunya dalam penyiapan dosen-dosen vokasi.

Selain itu, Kiki juga mengatakan masalah yang akhir-akhir ini sering terjadi yakni bullying dan sexual harassment (perundungan dan pelecehan seksual). Dua masalah ini menjadi tantangan sekaligus menuntut perhatian dalam pendidikan. Oleh karena itu, kita semua bertanggungjawab dalam mencari solusi atas masalah ini, tutup Kiki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com