Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wai Kuliah S2 di Harvard, Perjuangan Cari Beasiswa hingga Adaptasi

Kompas.com - 21/11/2022, 08:36 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Alasan seseorang untuk melanjutkan studi jenjang S2 tentu berbeda-beda. Bagi sosok Waitatiri, melihat kondisi nyata di lingkungan rumahnya di Bekasi mampu memantik semangatnya mengemban ilmu di Harvard.

Awalnya, Waitatiri atau akrab dipanggil Wai menyadari ketertarikannya pada bidang edukasi sejak mengikuti suatu mata kuliah pengajaran ketika kuliah Sastra Jerman di Universitas Indonesia.

Ia menyadari kesukaannya berbagi dan membantu orang lain untuk mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui.

Baca juga: Siswa SMP-SMA Ingin Rasakan Kuliah Kedokteran di Harvard? Daftar Program Ini

Bahkan, ketika sudah bekerja secara profesional sebagai seorang copywriter dan creative marketing, Wai banyak menggelar pelatihan terkait bidang yang digelutinya itu ketika pandemi.

Workshop tersebut ternyata begitu berdampak bagi orang lain. Ditunjukkan oleh banyaknya pesan pribadi yang masuk kepada akun media sosial Wai.

“Itu menyentuh. Aku merasa ternyata menjadi educator itu ada reward tersendiri yang gak bisa dibayar dengan uang,” ungkap Wai melalui wawancara daring pada Sabtu (05/11/22). 

Berawal dari donasi ponsel

Kemudian, terjadilah pandemi yang mengharuskan seluruh kalangan masyarakat melakukan aktivitas di rumah. Salah satu sosok terdekat dalam hidup Wai yang terkena dampak pandemi ialah adik kandungnya.

Gawai pribadi milik sang ibu tidak mampu membantu adiknya belajar dengan maksimal. Akses pendidikan yang berubah drastis dengan menggantungkan diri kepada gawai tidak mampu menggapai semua kalangan murid sekolah.

Sementara di sisi lain, Wai yang memiliki laptop tidak bisa membantu banyak karena harus bekerja.

Baca juga: Serunya Melanjutkan S2 di Turki, Kuliah Gratis hingga Wisata Budaya

“Kalau adik aku yang punya kakak ada laptop aja susah. Gimana yang di keluarganya enggak ada gadget atau cuma satu?”

Melihat kesulitan akses belajar anak pada pandemi itulah yang menjadi titik balik utama dalam hidup Wai.

Suatu hal yang membawa Wai akhirnya menginjakkan kaki di Harvard Graduate School of Education.

Penerima Beasiswa LPD Waitatiri ketika sedang menjalankan aktivitasnya sebagai Student Ambassador di Harvard Graduate School of Education.Dok. Pribadi Waitatiri Penerima Beasiswa LPD Waitatiri ketika sedang menjalankan aktivitasnya sebagai Student Ambassador di Harvard Graduate School of Education.

Pada 2020, Wai menginisiasi donasi “PonselUntukSekolah” untuk membeli smartphone dan paket internet siap pakai untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Inisiasi yang dilakukan oleh Wai berhasil membelikan 20 smartphone lengkap dengan paket internet untuk digunakan oleh anak dan orang tua penerima donasi.

Melihat hasil jerih payah dan dampak yang mampu ia berikan kepada anak-anak membutuhkan menyalakan ide di benaknya. Wai memutuskan untuk melanjutkan S2.

Wai menilai keinginannya untuk studi S2 merupakan sebuah panggilan tiba-tiba.

Baca juga: Suka Duka Kuliah di Inggris, Tak Melulu Seindah Feeds Instagram

Ia berpikir, jika apa yang ia lakukan hanya menambal lubang-lubang dengan memberikan gawai kepada anak-anak, itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Menurut Wai, ruang publik perlu menjadi sarana belajar anak-anak. Ia bermimpi mewujudkannya dengan menciptakan tayangan televisi yang mendidik.

“Aku cari-cari soal kuliah yang bahas ini, dan ketemulah Harvard ini yang memang bekerja sama dengan Sesame Street,” jelasnya.

Wai yakin bisa belajar mengenai tayangan mendidik tersebut di Harvard. Ditambah, dosen yang membuatnya mendaftar ke Harvard aktif sebagai praktisi televisi seperti Sesame Street.

Wai ingin belajar dengan dosen ini karena fokus belajarnya ke arah media, museum, hingga buku.

Berangkat dari hal tersebut, tahap pertama yang ia lakukan ialah mendaftarkan diri ke pihak Harvard untuk bisa berkuliah di sana. Awalnya, ia tidak memiliki ekspektasi akan lulus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com