Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Dampak Pandemi: Perguruan Tinggi Bertransformasi atau Terdisrupsi

Kompas.com - 18/11/2022, 14:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PANDEMI telah memengaruhi secara signifikan formula pembelajaran dan model bisnis perguruan tinggi. Pandemi, tidak sekadar mengubah proses belajar mengajar menjadi daring, tetapi lebih jauh, telah menguji ekosistem dan materi ajar yang selama ini dilakukan.

Pandemi juga telah mengajarkan, bahwa kapasitas dan keterampilan digital adalah domain semua sivitas akademika. Setidaknya kemampuan minimal dalam penyiapan dan pengoperasian perangkat digital dalam proses belajar mengajar, dan manajemen perguruan tinggi.

Perguruan tinggi juga harus menata ulang kebijakan investasi infrastruktur digital dan strategi implementasinya.

Model bisnis pembelajaran digital di satu sisi akan menimbulkan beban investasi, tetapi di sisi lain akan memangkas biaya pembangunan fisik seperti infrastruktur bangunan ruangan kelas baru.

Hal yang paling mendasar adalah, ketersediaan infrastruktur jaringan dengan kualitas yang baik. Sedangkan untuk platform digital selain pilihan membangun sendiri, memanfaatkan Platform publik seperti Zoom Meeting, Google Meet, UmeetMe atau lainnya yang mudah diakses siapa pun tetap bisa menjadi alternatif, dan dimanfaatkan secara efisien tanpa perlu investasi secara khusus.

Penggunaan platform UmeetMe yang dibuat Telkom dapat menjadi pendorong pemanfaatan produk dalam negeri.

Kebutuhan Pasar

Dr Kevin Bell, Head of Higher Education and Research - ANZO, AWS dalam tayangannya tentang Disruption in higher education & the rise of skill-based learning and micro-credentialing (Part 1) Episode #10 mengeksplorasi bagaimana pendidikan tinggi menghadapi persaingan yang meningkat.

Ia menekankan agar universitas di Australia dan global, untuk berinvestasi dalam modalitas pembelajaran yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terus berkembang.

Namun, Kevin juga mengkritisi konsep 'pendidikan berbasis kompetensi' dan 'mikro-kredensial' seperti Massive Open Online Courses (MOOC) dan Google yang meluncurkan model pembelajaran sendiri untuk menggantikan perolehan gelar 3-4 tahun, dan mempertanyakan apakah pembelajaran semacam itu dapat membuat peserta didik kompeten.

Apa yang diutarakan Kevin, prinsipnya menekankan bahwa sistem pembelajaran tidak boleh kehilangan manfaat tambahan, termasuk soft skill.

Ia mencatat adanya nilai yang berbeda dari pengajaran tatap muka, dibandingkan dengan pengalaman online sepenuhnya, dan menyarankan perlunya model yang menghasilkan keseimbangan keterampilan teknis dan sosial.

Di sisi lain, laporan yang dirilis UNESCO-IESALC berjudul Resuming or reforming? Tracking the global impact of the COVID-19 pandemic on higher education after two years of disruption, Abdrasheva, Dana at all, 2022 mengungkapkan keadaan pendidikan tinggi dua tahun setelah Covid-19.

Menurut laporan ini, institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia kemungkinan akan menerapkan beberapa praktik digital dalam jangka panjang. Dampak pandemi pada pendidikan tinggi juga beragam dan berbeda untuk setiap institusi dan negara.

Hybrid University

Berdasarkan berbagai pemikiran di atas, formula pembelajaran berbasis hybrid university relevan menjadi pilihan. Salah satu perguruan tinggi tanah air yang merespons model “Hybrid University” adalah Universitas Padjadjaran.

Rektor UNPAD Prof. Dr. Rina Indiastuti mengatakan bahwa hibrida sistem pembelajaran tetap akan mengombinasikan metode tatap muka dengan daring, mengingat pembelajaran tatap muka tetap diperlukan karena menghasilkan pengalaman pembelajaran yang tidak tergantikan.

Aktivitas diskusi, praktikum, pembahasan kasus dan proyek tidak bisa dihilangkan dan diubah lewat virtual. Sementara akses pengetahuan, teori, dan materi pembelajaran bisa dilakukan melalui metode daring.

Melalui hybrid university, sistem kelas juga bisa dikembangkan ke arah flipped classroom. Dalam satu kelas, mahasiswa yang hadir mengikuti perkuliahan tatap muka berjumlah separuh dari total mahasiswa. Sisanya bisa mengikuti perkuliahan melalui daring.

Berbagai faktor seperti pembaruan kurikulum, hingga penyempurnaan teknologi pendidikan untuk mendukung pembelajaran asinkronus dan sinkronus diperlukan sebagai pendukung.

Konklusi

Pandemi telah mengubah ekosistem dan karakter pembelajaran secara progresif dengan sentuhan digital sangat dominan.

Di samping dampak positif, tentu dampak lainnya harus dievaluasi secara komprehensif, baik faktor dosen, mahasiswa, ketersediaan infrastruktur dan kualitas lulusan.

Komparasi kualitas lulusan baik dari sisi kuantitatif dan kualitatif sebelum, saat dan pascapandemi perlu dilakukan.

Pandemi telah memberikan pengalaman sekaligus pembelajaran bahwa pilihannya adalah bertransformasi atau terdisrupsi. Model hybrid university adalah bentuk transformasi yang dapat dipilih.

Model ini memberikan dua hal sekaligus. Pertama pemanfaatan teknologi digital untuk proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.

Metode daring membuat peserta didik bisa menghemat biaya kuliah dan biaya hidup, dan mengikuti perkuliahan secara lebih efisien tanpa meninggalkan kualitas. Unsur ini akan menjadi unsur keunggulan signifikan perguruan tinggi tersebut.

Kedua, pembelajaran luring juga tetap dilakukan, dan bisa mengambil 50 persen atau kurang dari itu. Hal ini akan memberikan pengalaman empirik interaksi sosial di kampus, baik dengan para pendidik, maupun sesama komunitas peserta didik.

Prasyarat utamanya tentu konsistensi ekosistem, termasuk penjadwalan daring dan luring. Sehingga di saat sistem daring diberlakukan, mahasiswa bisa belajar jarak jauh, tetap tinggal bersama orangtuanya dan terbebas dari biaya hidup, sebagai mahasiswa di perantauan.

Transformasi perguruan tinggi juga erat kaitannya dengan penyesuaian kurikulum sebagai hal strategis. Ketidaksinkronan antara produk lulusan yang dihasilkan, dengan kebutuhan di lapangan banyak terjadi karena kurikulum yang tidak mendukung.

Evaluasi terhadap muatan kurikulum, metode belajar-mengajar, termasuk keberadaan program studi, jurusan, atau bidang kajian yang minim peminat juga perlu dilakukan.

Kurikulum yang ketinggalan, dan tidak sesuai lagi dengan realitas, serta kebutuhan, akan membuat lulusan tidak hanya kesulitan saat memasuki dunia kerja, tetapi akan menjadi terkungkung dengan pola pikir yang salah.

Update para dosen terhadap ilmu dan teori, data dan fakta baru yang berubah sangat cepat, juga menjadi variabel penting lainnya.

Untuk mengatasi hal ini, mengundang sebanyak-banyaknya dosen tamu termasuk pakar internasional, praktisi, profesional dan pengambil kebijakan ke kampus, dan mengirim sebanyak-banyaknya dosen ke luar kampus, dan dunia internasional, untuk meng-update ilmu baru dari pakar world class campus adalah salah satu solusinya.

Terakhir, pelibatan mahasiswa dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dan aktivitas kampus adalah juga unsur penting. Hal ini untuk menunjang keterampilan manajemen kehidupan dan interaksi sosial mereka.

Realitas membuktikan banyak pemimpin, tokoh, dan pengusaha sukses yang lahir dari mereka yang dulu adalah aktivis kampus.

Aktivitas kampus diartikan juga dalam bentuk pelibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dosen. Manfaatnya adalah, selain transfer ilmu menjadi optimal, pelibatan ini menjadi formula transfer pengetahuan dan pengalaman empirik secara nyata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com