Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes STIFIn, Cara Mengenali Potensi Anak dari Otak Paling Dominan

Kompas.com - 27/10/2022, 09:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengetahui minat bakat dan potensi dalam diri anak bisa dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya tes STIFin yang mencakup sensing, thinking, intuiting, feeling dan insting.

Orangtua bisa melakukan sejumlah tes dengan metode berbeda untuk mengetahui minat bakat, potensi hingga karakteristik yang dimiliki anak.

Meski tidak wajib, namun hal ini bisa membantu orangtua dalam mendampingi anaknya menggali potensi yang dimiliki dan menerapkan pola asuh yang terbaik bagi anaknya.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Melansir dari laman sekolah BPK Penabur, Rabu (26/10/2022), tes STIFIn merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui minat, bakat dan potensi diri seseorang berdasarkan sistem operasi belahan otak paling dominan. 

Belahan otak dominan ini disebut sebagai mesin kecerdasan manusia. STIFIn merupakan singkatan dari 5 bagian belahan otak manusia.

Umumnya, manusia memiliki 5 belahan otak dengan fungsi dan cara kerjanya masing-masing. Setiap belahan otak tersebut bekerja dengan caranya sendiri.

Perbedaan fungsi dan cara ini yang membuat manusia memiliki perbedaan cara berpikir, tindakan hingga sikap.

5 belahan otak dominan manusia

Dari sejumlah teori, tes STIFIn dibagi ke dalam lima kelompok, yaitu sensing, thinking, intuiting, feeling dan insting. Berikut penjelasannya:

1. Sensing: sistem operasi otak satu ini terletak di belahan otak kiri bawah alias sistem limbik kiri. Orang dengan keunggulan sensing biasanya mempunyai memori yang kuat dan rajin.

2. Thinking: letak sistem operasi otak ini di belahan otak kiri atas atau sistem neokorteks kiri. Orang dengan keunggulan thinking biasanya pandai dan suka menganalisa.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Dokter Undip: Orangtua Lakukan Ini

3. Intuiting: berada di sistem neokorteks atau di belahan otak kanan atas. Orang dengan keunggulan ini biasanya mempunyai keahlian inovatif dan kreatif.

4. Feeling: terletak di sistem limbik kanan alias di belahan otak kanan bawah. Orang yang memiliki keunggulan feeling biasanya mempunyai kecerdasan emosi dan naluri sosial.

5. Insting: sistem naluri ini berada di belahan otak kanan. Orang dengan keunggulan ini biasanya memiliki kemampuan serba bisa dan kecerdasan naluri.

Baca juga: Beasiswa ADik Disabilitas 2022 Dibuka, Ada Biaya Hidup Rp 7,5 Juta

Cara kerja dan manfaat tes STIFIn

Tes STIFIn ini bisa dilakukan dengan memindai sepuluh jari anak. Tes ini bertujuan untuk mengetahui belahan otak mana yang lebih dominan menjadi sistem operasi.

Tes sidik jari STIFIn hanya bisa dilakukan secara langsung dengan metode Fingerprint Test sehingga hanya dapat dilakukan oleh promotor STIFIn yang berlisensi.

Dengan melakukan tes STIFIN, orangtua bisa mengetahui dan mengenali minat, bakat dan ketertarikan diri.

Dengan mengetahui apa yang lebih dominan dalam diri, nantinya bisa memudahkan untuk meraih kesuksesan melalui pilihan profesi maupun karier sesuai bakat dan minat.

Baca juga: 8 Jurusan Kuliah yang Paling Mudah Cari Kerja, Ada Pilihanmu?

Itulah penjelasan tentang tes STIFIn atau yang dikenal juga sebagai konsep belahan otak dominan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com