Pakar UGM Imbau Masyarakat Waspada Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak

"Kalau sudah jarang mengeluarkan urin atau selama 24 jam tidak mengeluarkan urin maka wajib orang tersebut dibawa ke IGD. Apalagi terjadi perburukan dan pasien tidak bisa apa-apa lagi," beber Ika.

Baca juga: Pendaftaran ASN PPPK Guru 2022 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Link

Ika mengimbau agar masyarakat untuk tidak panik. Jika tidak yakin dengan obat-obat yang ada maka diminta untuk tidak menyebarkan ke sosial media. Akan baik untuk sementara menghindari obat-obat cair dan mencari alternatif obat non-cair.

"Ya kalau masih ragu juga. Ada baiknya masyarakat bisa konsultasi ke dokter, apoteker, perawat atau bidan," tutur Ika.

Apoteker taat surat edaran larangan pemakaian obat sirup

Ika menyebut perlu melakukan pencegahan terjadinya adverse event (sistem identifikasi dan pelaporan).

Mengurangi efek akibat adverse event dan melakukan upaya keselamatan guna mencegah kejadian memburuk.

Yaitu, dengan melakukan pembatasan penggunaan terduga penyebab gagal ginjal akut yaitu penggunaan obat sirup.

Wakil Ketua II DPD IAI Yogyakarta Apt. Arifianti Piskana menambahkan, para apoteker saat ini taat akan surat edaran larangan pemakaian obat cair (sirup).

Baca juga: 8 Jurusan Kuliah yang Paling Mudah Cari Kerja, Ada Pilihanmu?

Mengacu edaran Kementerian Kesehatan maka di lapangan tidak lagi mendistribusikan obat sediaan sirup.

"Jadi, kita memastikan masyarakat tahu untuk sediaan sirup tidak bisa didistribusikan kepada masyarakat. Kecuali ada resep dokter," tegas Arifianti.