Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unesa: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan Osteoporosis

Kompas.com - 21/10/2022, 12:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unesa

KOMPAS.com - Data Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) mencatat, prevalensi osteoporosis di Indonesia sudah mencapai 19,7 persen.

Sedangkan data dari Kemenkes menyebutkan prevalensi osteoporosis di Indonesia sekitar 10,3 persen. Artinya, dua dari 5 penduduk Indonesia berisiko osteoporosis.

Penyakit tulang keropos ini bisa menyebabkan risiko komplikasi seperti fraktur bisa memicu perdarahan, emboli, cedera kepala yang menyebabkan kematian.

Terkait hal itu, dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kunjung Ashadi, S.Pd., M.Fis., AIFO., menjelaskan terkait penyebab, gejala dan cara pencegahan osteoporosis.

Baca juga: Dosen Sejarah Unesa: Ini Akar Persoalan Sepak Bola Indonesia

Penyebab osteoporosis

Menurutnya, osteoporosis disebabkan karena adanya penurunan kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatannya berkurang.

Biasanya ini terjadi mulai usia 35 tahun (faktor usia). Tulang keropos juga disebabkan karena faktor genetik dan gangguan hormon.

Penyebab osteoporosis juga disebabkan faktor kebiasaan atau pola hidup sehari-hari termasuk pola makan, jarang berolahraga, kebiasaan merokok hingga konsumsi obat-obatan tertentu.

"Kalau pola makannya seimbang terutama vitamin D dan kalsiumnya bagus, olahraganya teratur maka resikonya berkurang," ujarnya dikutip dari laman Unesa, Kamis (20/10/2022).

Gejala osteoporosis

Adapun penderita osteoporosis bisa mengalami berbagai gejala berupa patah tulang ketika terjadi benturan ringan, terjadi nyeri bagian punggung dalam jangka panjang, postur badan membungkuk dan berkurangnya tinggi badan.

"Ada temuan atau tanda klinis lain yang mudah diamati seperti perubahan postur tubuh seseorang yang sebaiknya harus langsung dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter," tuturnya.

Cara pencegahan osteoporosis

Dikatakan Kunjung, osteoporosis tidak datang dengan tiba-tiba, tapi tabungan masa lalu seseorang yang mulai terasa pada usia tertentu.

Bagi penderita osteoporosis harus menjaga atau mengatur pola makan dan menghindari aktivitas yang beresiko menyebabkan benturan pada tulang.

Baca juga: Mahasiswa Unesa Ungkap Pengalaman Magang di Thailand

Untuk cara pencegahan osteoporosis yakni:

1. Rutin olahraga

Tentunya, cara pencegahan osteoporosis yang pertama ialah berolahraga. Olahraga secara rutin dapat meminimalisir risiko tulang keropos atau osteoporosis.

Olahraga yang ini mulai dari yang agak berat seperti angkat beban, jogging, latihan keseimbangan, berjalan di atas bidang lurus, senam dan sebagainya.

"Kalau bisa olahraga ini diatur jadwalnya. Ini penting diperhatikan. Olahraga tidak hanya menjaga kita dari tulang keropos, tetapi juga menurunkan risiko berbagai penyakit lainnya," katanya.

"Dengan olahraga, sirkulasi hormonal akan bekerja dengan baik seperti regenerasi sel juga berjalan dengan optimal dan kepadatan tulang terjaga," imbuhnya.

2. Perhatikan gaya hidup dan pola makan

Olahraga juga perlu diimbangi dengan pola makan yang teratur terutama mengonsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D. Kalsium itu bisa didapatkan dari susu, keju, sayuran hijau, sari laut, kacang-kacangan atau biji-bijian.

Sumber vitamin D bisa didapatkan dengan mengkonsumsi jenis ikan laut, tuna, salmon, bisa minyak ikan, jamur hingga kuning telur. Juga ada di jenis sayur-sayuran seperti brokoli, bayam dan sebagainya.

Adapun langkah pencegahan harus dilakukan sejak dini, jangan mulai merasakan gejala baru sadar.

Baca juga: Pakar Unair: Ini Cara Cegah Osteoporosis

"Pencegahan lebih baik ketimbang mengobati. Pencegahan bisa dilakukan dengan olahraga rutin dan kalau bisa jangan merokok," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com