Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Buka Kesempatan Mahasiswa S2-S3 Lakukan Riset dan Magang

Kompas.com - 11/10/2022, 10:00 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam sebuah negara, penggunaan dan persebaran obat serta makanan menjadi penting supaya tidak diselewengkan. Atas dasar itu, penting terdapat pihak yang mengawasi dan mengatur keduanya.

Menjawab hal itu, Indonesia memiliki Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Melansir situs resmi Institut Teknologi Bandung (ITB), BPOM adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Baca juga: Beasiswa Unggulan 2022 Kemendikbud Dibuka, Mahasiswa S1-S3 Segera Daftar

Obat dan makanan yang diawasi terdiri atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.

Pada acara Advisory Board Sharing Session ke-11 milik Sekolah Farmasi ITB (SF ITB) dijelaskan, BPOM berada di bawah presiden melalui menteri dan bertanggung jawab kepada keduanya dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

“BPOM tidak hanya bertugas sebagai regulator, tetapi bagian dari entitas pemerintah yang ikut dalam pembangunan bangsa sehingga sering kali BPOM melakukan kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat melalui program-program kegiatan,” jelas Kepala BPOM Dr. Penny Lukito secara daring pada Sabtu (01/10/22).

Pada acara yang diselenggarakan dengan tema "BPOM for Indonesia", Penny mengatakan BPOM juga telah melakukan kerja sama dengan ITB sejak tahun 2018 di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Mereka membuka kesempatan untuk mahasiswa S2 dan S3 ITB untuk melakukan riset di BPOM dan membuka kesempatan magang kampus merdeka agar mahasiswa memahami regulasi sains dan penerapannya.

Baca juga: 10 Negara dengan Skor IQ Tertinggi di Dunia, Berapa Skor IQ Indonesia?

Salah satunya ialah mahasiswa-mahasiswa SF ITB yang hadir sebagai salah satu disiplin ilmu yang bergerak di bidang obat-obatan dan kefarmasian melalui pendekatan teknologi.

Selain itu, BPOM juga bekerja sama dengan ITB dalam hal pengujian dan pengembangan laboratorium baku pembanding, dukungan konsultan atau tenaga ahli dalam pengawasan obat dan makanan, pengembangan database penelitian, hingga hilirisasi inovasi obat herbal atau bahan alam Indonesia.

Hilirasi tersebut dilakukan melalui percepatan pengembangan dan pemanfaatan fitofarmaka melalui pendampingan penelitian praklinik atauklinik.

Pada masa pandemi sekalipun BPOM melakukan inovasi regulasi untuk percepatan akses obat dan vaksin, hingga pemberian izin penggunaan lima jenis obat Covid-19 serta vaksin dalam masa darurat pada masa pandemi.

Dengan demikian, mereka tidak hanya fokus mengedukasi masyarakat tetapi juga mengarah kepada kredibilitas internasional.

Baca juga: BPOM Buka Lowongan untuk Fresh Graduate, Ini Formasinya

“BPOM juga terus melakukan edukasi terhadap masyarakat, dan tetap menjaga kredibilitas serta daya saing di kancah internasional,” tambah Penny.

Tidak hanya fokus pada tugas dan kewajibannya dalam keseharian, BPOM juga tengah mempersiapkan rencana mereka pada masa depan.

Berbagai arah kebijakan di tahun 2023 di antaranya ialah efektivitas dan efisiensi pengawasan obat dan makanan berbasis risiko, pelayanan publik dan pendampingan pelaku usaha, kapasitas sumber daya, hingga pemberdayaan masyarakat

Selain itu juga turut berkoordinasi dan melakukan kemitraan dengan pemangku kepentingan, menindaklanjuti kejahatan (obat dan makanan ilegal khususnya di jaringan daring), akuntabilitas kinerja dan kelembagaan.

Baca juga: 5 Beasiswa Penuh S2, S3 dan Non-Degree bagi Guru dan Dosen 2023

Penerapan Green Laboratory turut dikembangkan untuk laboratorium BPOM berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan pendekatan change in mindset, resource savings, collaboration, dan innovation.

Selanjutnya, kata Penny, laboratorium digital juga menjadi sasaran BPOM di masa depan. Hal itu guna meningkatkan proses-proses sampling, pengujian, pengolahan atau manajemen data, dan pertukaran informasi yang lebih cepat, tepat, dan akurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com