Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alteraksi Pesantren", KGSB dan BesiBerani Tingkatkan Literasi lewat Film

Kompas.com - 30/09/2022, 10:18 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sejalan tema Hari Literasi 2022, Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) dan BesiBerani menggelar kegiatan “Alteraksi Pesantren” sebagai upaya meningkatkan literasi dengan menggunakan film sebagai media pembelajaran para guru. 

Kegiatan ini dilaksanakan berbarengan dengan peresmikan Klub Literasi KGSB yang diketuai Ninik Febriani, Guru BK SMPN 40 Jakarta pada 17 September 2022.

Peserta Alteraksi Pesantren kali ini adalah para anggota KGSB, terdiri dari para guru PAUD hingga SMA. Aktivitas literasi yang dilakukan menggunakan metode Alteraksi dengan film Pesantren sebagai materi pemantik.

Sebagai informasi, alteraksi merupakan program menggunakan film dan metode fasilitasi sebagai alat bantu membicarakan sekaligus mengalami beragam opini, pandangan, perasaan, dan pemikiran mengenai persoalan keragaman, keadilan, dan inklusi sosial dalam hidup sehari-hari.

Film Pesantren adalah sebuah film dokumenter panjang karya Shalahuddin Siregar yang dibuat dengan pendekatan observasional. Film ini mengajak penonton menyelami kehidupan para penghuni Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, salah satu pondok pesantren terbesar di Kabupaten Cirebon.

Menariknya, institusi pendidikan tradisional yang memiliki 2000an santri ini dipimpin oleh seorang ulama perempuan. Santri di Pondok Kebun Jambu dididik untuk menghargai dan mengasihi semua ciptaan Allah tanpa terkecuali.

Film Pesantren telah diputar perdana di Ajang International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) pada akhir 2019.

Founder KGSB, Ruth Andriani mengungkapkan, pemilihan Film Pesantren dalam kegiatan alteraksi ini karena salah satu pesan toleransi yang diusungnya.

Hal ini sejalan dengan tiga dosa besar dalam dunia pendidikan yakni intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan yang menjadi fokus isu dari kegiatan KGSB.

Baca juga: Pakar UGM Sebut UU PDP Wajib Dibarengi Peningkatan Literasi Digital

“Melalui Alteraksi Pesantren ini, kami berharap para guru mendapatkan pengalaman baru dalam menggunakan film sebagai media pembelajaran serta pandangan mengenai keberagaman dan toleransi," ujar Ruth.

Kegiatan alteraksi ini diawali dengan menonton film Pesantren berdurasi sepanjang 96 menit, kemudian dilanjutkan dengan fasilitasi dari BesiBerani yaitu Tukar Pandang dan Lontar Suara.

Sebagai informasi, BesiBerani adalah sebuah inisiatif interferensi sosial melalui medium film yang telah merancang dan melaksanakan program Alteraksi sejak 2018.

Alur fasilitasi dalam tukar pandang terdiri dari lima tahap proses yaitu saling mengenal karakter peserta (character), mengeluarkan pendapat (voice), saling berbagi nilai (exchange), memberikan tanggapan (response) dan membuat tindak lanjut nyata dalam keseharian peserta (possibility).

Para penggagas Alteraksi Suryani Liauw dan Rival Ahmad, memaparkan, penggabungan film Pesantren dan metode fasilitasi dalam kerangka program Alteraksi Pesantren adalah sebuah pasangan tepat dan efektif dalam memperkuat efek riak (ripple efect) dari dampak yang disasar.

Dalam setiap kegiatan Alteraksi, eksplorasi paling besar dan cerita yang paling berharga sesungguhnya datang dari para peserta (penonton film).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com