Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serat Rami Diteliti Guru Besar UNY Jadi Bahan Anti Peluru

Kompas.com - 03/09/2022, 11:00 WIB
Albertus Adit

Penulis

Dari karakteristik tersebut serat rami sanggup menjadi penyerap energi peluru setelah terkena first layer strike.

Kini, tanaman rami telah banyak diproduksi di China, India, Uzbekistan, Nepal, Mesir, Vietnam, Myanmar, Zimbabwe, dan Thailand.

Baca juga: Mahasiswa UGM Inovasi Bantal Antibakteri, 100 Persen Bahan Alami

Anyaman dijaga keseragamannya

Prof. Didik mengatakan, pembuatan serat rami sebagai bahan panel anti peluru dilakukan melalui urutan mulai pembuatan serat rami sampai pengepresan.

Pengambilan serat rami, dipilih serat rami yang kuat. Selanjutnya adalah pembuatan anyaman rami. Pembuatan anyaman menggunakan mesin tenun bukan mesin (ATBM) dimana serat rami berfungsi sebagai lusi (warp) dan benang sebagai pakan (weft).

Setiap anyaman dijaga keseragamannya dengan metode anyaman yang sama. Komposit epoksi dan serat rami dimanufaktur menggunakan metode hand lay-up yang dilanjutkan metode cetak tekan menggunakan mesin press hidrolik.

Sedang epoksi dan hardener yang dicampurkan dengan perbandingan 1:1 selanjutnya diaduk rata. Anyaman serat rami yang sudah dipotong sesuai ukuran cetakan kemudian ditimbang untuk menentukan ketebalan komposit.

Fraksi volume komposit yang digunakan adalah 60 persen pada berbagai jumlah lamina. Campuran epoksi tersebut kemudian diusapkan pada permukaan rami selanjutnya ditekan menggunakan mesin press sampai ketebalan yang dikehendaki.

Untuk menjaga keseragaman dalam cetakan menggunakan prinsip yang sama di setiap lamina. Selanjutnya menggunakan dasar fraksi volume komposit sebesar 60 persen.

Adapun kelemahan serat rami adalah tidak sanggup menahan ketajaman walaupun serat rami sangat ulet.

Oleh karena itu dikembangkan panel peluru berbahan dasar serat rami dengan memberikan bahan keras di depan serat rami dinamakan first layer strike.

Baca juga: Mahasiswa PNC Inovasi Solar Home System untuk Pengairan Sawah

"Bahan yang digunakan harus bisa memecahkan material peluru. Pecahnya material peluru akan menumpulkan peluru, selanjutnya peluru akan dijerat oleh serat rami," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com