Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Sasambo Karya SMKN 5 Mataram Berhasil Tembus Pasar Internasional

Kompas.com - 03/09/2022, 09:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Batik Sasambo yang diproduksi oleh siswa Jurusan Tekstil SMKN 5 Mataram berhasil menembus pasar internasional.

Bahkan, Batik Sasambo sudah tidak lagi asing bagi warga Riyadh, Arab Saudi karena di sana batik ini banyak dijadikan sebagai seragam sekolah yang wajib digunakan setiap hari Kamis.

Dalam perjalanannya, batik Sasambo terus mengalami perkembangan. Bahkan, saat momen Moto GP 2020 yang dilaksanakan di Mandalika, melahirkan inovasi batik Sasambo Mandalika.

Sasambo sendiri adalah singkatan dari nama suku Sasak, Samawa, dan Mbojo. Sasambo memiliki makna orang Sasak yang tinggal di Lombok. Kemudian, Mbojo yang berarti orang yang tinggal di Bima, juga Samawa yang berarti orang yang tinggal di Sumbawa.

Baca juga: Sosok Muhammad Ilyas, Siswa Madrasah Peraih Nilai Sempurna UTBK 2022

Batik ini dibuat melalui proses kolaborasi siswa antarjurusan di SMKN 5 Mataram. Batik Sasambo menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi tersebut.

Perluas pangsa pasar Batik Sasambo

Kepala SMKN 5 Mataram, Istiqlal, mengatakan bahwa kolaborasi antarjurusan tersebut membuat produk melalui model pembelajaran berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada dunia usaha dan industri (teaching factory). Hingga akhirnya mampu menembus pasar internasional.

Ia juga mengatakan bahwa kolaborasi antarjurusan tersebut juga menjadi langkah sekolah untuk melatih hard skills maupun soft skills peserta didik antarjurusan.

“Siswa belajar untuk memproduksi barangnya secara bersama-sama. Itu mengasah kompetensi mereka. Selain itu, mereka juga dapat melatih kemampuan berkomunikasi dengan adanya kerja sama tersebut,” ujarnya di Mataram, Senin (29/8/2022), dalam keterangan tertulis Kemendikbudristek.

Baca juga: Jangan Salah Pilih Jurusan Kuliah, Ada 9 Profesi Paling Dicari 2030

Wakil Kepala SMKN 5 Mataram, Ahyar Suharno menambahkan, melihat permintaan pasar yang begitu tinggi, kolaborasi antarjurusan terus dibangun. Bersama Jurusan Desain Komunikasi Visual, Batik Sasambo mampu diproduksi lebih masif dengan proses yang lebih cepat.

Ahyar menjelaskan, kolaborasi proses pembuatan batik tersebut bisa dimulai dari pembuatan desain yang akan dicetak di kertas oleh SDM dari Jurusan DKV, yang kemudian dilapisi kain putih dan baru dipanaskan melalui alat direct to garment (DTG). Setelah itu, gambar akan menempel pada kain.

“Kita kolaborasi antarjurusan. Jadi, nanti Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) kolaborasi dengan Jurusan Tekstik. Sumber daya manusia (SDM) dari DKV bisa gambar dan ada alat, nanti kita akan coba buat batik cetak/print,” tutur dia.

Sebagai jurusan yang memperoleh bantuan SMK Pusat Keunggulan (PK), Jurusan DKV telah memiliki alat yang dapat mendukung operasional pembuatan batik tersebut.

Untuk memperluas peluang pangsa pasar Batik Sasambo, Istiqlal berencana untuk mengikuti pameran busana yang digelar di Arab Saudi guna mengenalkan serta meluaskan Batik Sasambo di pasar global yang memiliki cakupan lebih luas.

Baca juga: Riset UI: Bermain Game Kompetitif Dukung Perkembangan Kognitif Pelajar

“Kami berencana pameran di Arab Saudi. Saya sudah kontak, di Arab Saudi ada Festival Janadriyah di Riyadh. Karena pandemi, maka festival tersebut belum diadakan lagi,” tuturnya.

Pemasaran Batik Sasambo juga sudah memasuki e-commerce di pasar internasional seperti platform digital Amerika.

“Seluruh kantor di NTB ini sudah menggunakan Batik Sasambo. Sedangkan di platform digital, batik kami sudah bekerja sama dengan pemasok tekstil (apparel) di Amerika, contohnya Batik Sasambo motif Lumbung,” sambung Istiqlal.

Ke depan, Jurusan DKV akan membuat klinik desain yang menjadi inkubator bisnis yang menawarkan jasa desain.

Kehadiran klinik desain kian melengkapi keberhasilan kolaborasi tersebut. Desain-desain yang dibuat tidak hanya mengenai desain batik yang akan diproduksi, melainkan berbagai desain konten yang diperuntukkan bagi pasar digital seperti e-commerce dalam menarik perhatian pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com