Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kearney: Transformasi Digital Jadi Agenda Pendidikan Pemerintah

Kompas.com - 01/09/2022, 22:46 WIB
Andia Christy,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memiliki aspirasi menjadi worlds leading economy. Terutama, ingin berada di sepuluh besar pada 2030 hingga berada di posisi 5-7 besar tahun 2045.

Namun, saat ini secara Gross Dosmetic Product (GDP) Indonesia masih berada di posisi 16.

Baca juga: 10 Madrasah Aliyah Terbaik di Indonesia Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Pada studi terbaru perusahaan konsultan global Kearney berjudul "Unleashing a digital transformation for equitable, high-quality education", transformasi digital menjadi salah satu agenda pemerintah.

Melalui sektor pendidikan sendiri dapat menarik talenta digital dan faktor lainnya supaya transformasi itu dapat diwujudkan.

Sejak tahun 2008, Indonesia melalui Mahkamah Konstitusi mengambil keputusan untuk mempertahankan pengeluaran pendidikan lebih dari 20 persen dari anggaran negara.

Namun, kualitas pendidikan di bawah standar dan mengalami stagnasi, termasuk dalam tiga bidang.

Pertama, secara infrastruktur Indonesia masih belum merata. Termasuk pula kualitas kompetensi guru yang belum terdapat variasi, terlihat dari hasil suboptimal di Kementerian terkait Uji Kompetensi Guru Pendidikan.

Juga, tingkat pendidikan siswa yang secara peringkat di Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), jatuh dari peringkat ke-50 pada tahun 2006 menjadi peringkat ke-71 pada tahun 2018.

Fokus pemerintah pada edukasi yang inklusif

Berdasarkan yang Kearney amati terkait upaya pemerintah mengejar aspirasi yang diinginkan, Kemendikbud Ristek saat ini berfokus pada edukasi yang inklusif.

Baca juga: Kemendikbud Minta Tambah Anggaran Rp 10,15 Triliun, untuk Apa Saja?

Shirley mengatakan, kementerian menyadari data sebesar 19 persen yang menyatakan banyak yang tidak memiliki akses edukasi. Saat ini, fokusnya adalah untuk memeratakan dari sisi infrastrukturnya.

Hal ini harus berjalan dari pemerintah pusat ke daerah, bahkan hingga sekolah umum.

Kementerian menyediakan pembiayaan untuk infrastruktur supaya dapat ditingkatkan. Hal ini dinilai semakin terasa ketika pandemi menghantam Indonesia.

Bisa terlihat dari TV Education yang akhirnya diluncurkan oleh Indonesia.

Juga sekolah perintis juga merupakan langkah yang baik karena dapat menjadi role model untuk sekolah-sekolah yang harusnya terangkat. Mengingat sekolah-sekolah di Indonesia yang sangat banyak.

Starting to establish the national platform is very critical. Menteri Pendidikan harus memiliki pemahaman yang besar terkait infrastruktur dan student competency. That is being the fine,” ungkap Principal dari Kearney Singapore, Ishan Nahar pada acara taklimat media yang diadakan Kearney, Rabu (31/08/22).

Oleh karena itu, harus ada pendekatan yang cukup inovatif untuk dapat meningkatkan kualitas Indonesia secara inklusif dan keseluruhan.

Baik di kota besar dan di kota terpencil, pendidikan Indonesia harus sama-sama ditingkatkan atau dilakukan secara paralel.

Baca juga: Di RUU Sisdiknas, Pancasila Jadi Mata Pelajaran Wajib

Dibutuhkan juga kekuatan dan dukungan seluruh stakeholder untuk menjadikan aspirasi ini kenyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com