Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Undip: Perempuan Lebih Berisiko Kena Varises, Ini Alasannya

Kompas.com - 29/08/2022, 09:35 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit varises kerap diderita masyarakat Indonesia. Penyakit varises tidak hanya ketika terdapat benjolan biru.

Tetapi gejala varises dapat berupa bengkaknya kaki, muncul borok (luka) yang tidak kunjung sembuh.

Serba-serbi tentang penyakit varises ini disampaikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Konsultan Vaskuler) Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro (RSND Undip), dr. Novi Anggriyani.

Novi menerangkan, faktor risiko varises biasanya yaitu profesi yang menuntut untuk banyak berdiri atau banyak duduk.

Baca juga: Tips Menghemat Listrik ala Dosen Universitas BSI

Penyebab penyakit varises

Seperti guru yang terlalu banyak berdiri atau profesi penjahit yang terlalu banyak duduk.

"Penyakit varises merupakan pembengkakan dan juga pelebaran pembuluh darah vena," kata Novi seperti dikutip dari laman Undip, Senin (29/8/2022).

Menurutnya, varises dapat disebabkan karena adanya penumpukan darah yang terjadi di pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami pelebaran.

Novi menyampaikan, penyakit varises bisa muncul karena faktor genetik. Faktor risiko varises pada perempuan biasanya adalah kehamilan dan melahirkan. Sedangkan pada lelaki adalah yang sering mengangkat beban atau benda berat.

Baca juga: 6 Sekolah Terbaik di Kalimantan Selatan Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Faktor risiko lainnya adalah tinggi badan, semakin tinggi badan seseorang semakin berisiko terkena varises, karena pengaruh gravitasi.

Penyakit varises dapat disembuhkan

Novi menjelaskan, penyakit varises dapat disembuhkan. Sebelumnya terapi varises bisa disembuhkan dengan menggunakan pembedahan yang sulit dan banyak komplikasinya.

Kini terapi varises berkembang pesat, dalam 10 tahun terakhir ini salah satunya dengan cara laser (Endovenous Laser Ablation).

Terapi laser ini, penderita varises tidak perlu dilakukan tindakan bedah dan risiko kekambuhan pasca EVLA yang kecil sekitar 2 persen.

Baik USG Vaskuler untuk diagnostik dan EVLA untuk terapetik yang merupakah prosedur yang ditanggung asuransi baik swasta, maupun BPJS.

Baca juga: 15 SMA Swasta Terbaik di Jawa Tengah Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Gejala varises

Novi menyampaikan, gejala varises antara lain:

  • Bengkak
  • Gatal
  • Kaki terasa berat
  • Kaki sering kram di daerah betis dan telapak kaki.

Usia penderita varises cukup bervariasi. Namun memang semakin tua seseorang semakin berisiko terkena varises (wear and tear phenomenon).

Sebagai pelengkap dan juga bisa untuk pencegahan, terdapat compression stocking yang dapat melancarkan aliran darah kembali ke jantung.

Baca juga: Universitas Pertamina Buka Lowongan Kerja Dosen dan Staf, Cek Infonya

Compression stocking cukup membantu penderita varises dalam mengurangi rasa sakitnya. Akan tetapi, pemakaian compression stocking harus diarahkan terlebih dahulu bagaimana cara pemakaian, pengukuran, serta cara mencucinya.

Perempuan berisiko kena varises

 

Penyakit varises lebih banyak terjadi kepada wanita daripada lelaki. Pasalnya kehamilan dan melahirkan merupakan faktor risiko dari varises. Selain itu, obesitas dan sedentary lifestyle juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya varises.

Varises dapat menyebabkan komplikasi seperti munculnya borok (ulkus) dan jendalan darah di dalam vena (deep veins thrombosis/ DVT)

dr. Novi berpesan, bila ada keluhan varises seperti kaki bengkak atau gatal yang tak kunjung sembuh atau muncul perubahan warna kulit (menghitam).

Baca juga: Wings Group Buka Lowongan Kerja bagi D3/S1 Fresh Graduate

Atau sering merasakan sering kram atau terasa berat, segera memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP).

"Apabila memiliki keluhan, jangan segan atau takut untuk memeriksakan diri ke dokter. Pasien bisa konsultasi dan dilakukan pemeriksaan USG vaskuler (pembuluh darah) untuk mendiagnosis varises," tandas Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com