Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Digital Dibutuhkan Demi Bersaing di Kancah Internasional

Kompas.com - 10/08/2022, 18:16 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-13 resmi dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah pada Selasa (9/8/2022).

Acara itu merupakan hasil kerja sama Forum Perpustakaan Digital Indonesia (FPDI) dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).

Baca juga: Guru Besar IPB Ini Soroti Dampak Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo

Saat KPDI ke-13, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, di era transformasi digital, Perpusnas mempunyai tugas memperluas akses digital perpustakaan untuk mempercepat terwujudnya manusia unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Demi mewujudkan transformasi digital, kata dia, banyak tantangan harus yang dihadapi.

"Mengubah kebijakan, menciptakan regulasi, apalagi mengubah dari manual ke digital itu luar biasa tidak mudah," ucap dia dalam keterangannya, Rabu (8/10/2022).

Namun demikian, dirinya menegaskan Perpusnas akan memberikan dukungan penuh kepada program-program yang diselenggarakan Forum Perpustakaan Digital Indonesia ke depannya.

"KPDI merupakan mitra penting bagi Perpusnas untuk mempercepat transformasi digital," ungkap dia.

Di samping itu, transformasi digital harus terus didukung, mulai dari menyiapkan infrastruktur digital, mengubah cara berpikir ke arah digital, hingga bagaimana produk digital dapat dijual di pasar digital.

Menurut dia, literasi bermuara pada munculnya inovasi yang dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan masyarakat untuk bersaing dalam kancah global.

Baca juga: Kebut PTN-BH, Unesa Percepat Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen

"Tantangannya adalah bagaimana memperbanyak buku-buku digital, buku-buku life skill, buku-buku tutorial," sebut dia.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan hadirnya KPDI ke-13 membuktikan bahwa perpustakaan tidak pernah tertinggal dan terus beradaptasi.

Perpustakaan digital, sebut dia, seharusnya menarik minat masyarakat karena aksesnya jauh lebih mudah dibandingkan perpustakaan konvensional.

"Kalau perpustakaan konvensional harus datang, perpustakaan digital jauh lebih mudah diakses. Yang menjadi tantangan kita semua adalah bagaimana kita mensosialisasikan ke masyarakat yang tidak banyak yang tahu masalah perpustakaan digital ini," jelas dia.

Perpustakaan digital juga memiliki peran penting dalam meminimalkan dampak negatif munculnya era digital.

Salah satunya, di mana masyarakat mudah sekali terpapar dan membagikan informasi yang belum diklarifikasi dan belum teruji kebenarannya.

Sumarno berharap hadirnya KPDI ke-13 dapat mendorong perpustakaan digital ke arah yang semakin maju demi menciptakan manusia unggul yang dapat bersaing di kancah internasional.

"Kita berharap apa yang kita inginkan terkait revitalisasi perpustakaan digital dalam mempercepat transformasi pengetahuan untuk masyarakat sejahtera ini terwujud melalui forum ini. Dan tentu saja perpustakaan digital menjadi lebih maju serta lebih banyak berperan menghasilkan manusia yang unggul Indonesia di Kancah internasional," ujar dia.

Baca juga: Sosok Hasna, Mahasiswa Termuda ITS dengan Usia 15 Tahun

Ketua Panitia KPDI ke-13 yang juga Kepala UPT Perpustakaan UNS, Burhanudin Harahap mengatakan, tujuan diselenggarakannya KPDI ke-13 ini diharapkan dapat menjadi sarana berbagi pengalaman, pengetahuan, saran dan rumusan mengenai revitalitasi perpustakaan digital dalam percepatan transportasi masyarakat informasi menuju masyarakat sejahtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com