Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RNSD Undip: Ini Cara Wujudkan Anak Tangguh Pasca-pandemi Covid-19

Kompas.com - 30/07/2022, 10:46 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Meski kasus Covid-19 di Indonesia masih ada namun kondisi saat ini berangsur-angsur membaik. Anak-anak juga mulai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah lagi.

Anak-anak yang sehat, kuat, cerdas, kreatif, inovatif, serta berkarakter kuat menjadi aset bangsa di masa depan.

Masyarakat dan orangtua diharapkan memiliki kesadaran dan perhatian lebih terhadap kesehatan serta pertumbuhan anak-anaknya agar kelak mampu memiliki peran bagi kemajuan bangsa.

Dokter Spesialias Anak Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro (RSND Undip) Moh Syarofil Anam mengatakan, anak tangguh yang dimaksud adalah anak yang mampu menjalani kehidupan secara normal di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Begini Cara Mencegah Obesitas pada Anak Menurut Dosen Ubaya

Cukupi kebutuhan gizi anak

Menurutnya, setelah 2 tahun kegiatan sekolah dilaksanakan secara daring, diharapkan ketika PTM mulai dilaksanakan, anak tetap memiliki sistem kekebalan tubuh. Dengan imunitas tubuh anak yang baik, mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Dia menekankan, banyak anak yang berat badannya naik saat pandemi ini. Yang dikhawatirkan adalah anak mengalami obesitas.

Hal ini bisa dijadikan momentum bagi orangtua untuk mengawal dan memberi pengertian kepada anak agar tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Meskipun anak saat ini sudah mulai sekolah offline, gizinya harus tercukupi agar anak tetap fit di tengah padatnya kegiatan di sekolah," urai dr. Moh Syarofil Anam seperti dikutip dari laman Undip, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Rektor Unesa Siapkan Beasiswa S2 bagi 5 Wisudawan Disabilitas

Menurutnya, kebutuhan asupan gizi harus disesuaikan dengan umur anak dan orangtua harus memantau serta memastikan kebutuhan gizi anak tercukupi.

Selain itu, sebaiknya orangtua membawakan bekal kepada anaknya agar dapat menyesuaikan kebutuhan gizi anak.

"Secara sederhana, orangtua perlu memberikan protein kepada anaknya agar pertumbuhan anak dapat optimal," urai dr. Anam

Anam menambahkan, perlindungan khusus untuk anak dan pemenuhan hak anak dapat dilakukan oleh orangtua.

dr. Anam menjelaskan, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain dengan mengenali potensi gangguan pada anak saat melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka setelah sebelumnya dilakukan secara daring.

Baca juga: Buku PPKn Kelas VII Ditarik, Kemendikbud Ristek Lakukan Kajian Ulang

 

Penuhi hak pendidikan, kesehatan dan sosial anak

Sehingga hak kesehatan terpenuhi, lingkungan terkadang kurang ramah kepada anak, seperti banyaknya orang yang merokok di sembarang tempat.

"Tentu hal ini harus menjadi perhatian orangtua, dan sekolah harus bisa memenuhi hak anak selama menjalani pendidikan, baik kesehatan dan juga sosialnya," imbuh Anam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com